Heboh Buaya 4 Meter Teror Warga saat Permukiman Terendam Banjir di Buton

Sulawesi Tenggara

Heboh Buaya 4 Meter Teror Warga saat Permukiman Terendam Banjir di Buton

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 03 Jul 2022 06:00 WIB
Penampakan salah satu buaya yang muncul ke permukiman warga yang dilanda banjir (Dok. Istimewa).
Foto: Penampakan salah satu buaya yang muncul ke permukiman warga yang dilanda banjir (Dok. Istimewa).
Buton - Warga di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibuat heboh dengan kemunculan 4 ekor buaya. Reptil itu memasuki permukiman yang sedang dilanda banjir sehingga warga merasa diteror akan kemunculannya.

4 Ekor buaya yang memiliki ukuran panjang rata-rata 4 meter tersebut masuk ke permukiman warga di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton. Buaya-buaya itu sering muncul akhir-akhir ini, yakni sejak sungai meluap pada Sabtu (25/6) lalu.

"Ada 4 ekor yang sering muncul di pemukiman, rata-rata panjangnya sampai 4 meter," kata Kepala Desa Lasembangi Sabaparta dihubungi detikcom, Sabtu (2/7).

Dia mengatakan buaya itu muncul tepat ketika luapan air sungai menggenangi permukiman warga. Sabaparta mengaku memang banyak buaya yang tinggal di sungai.

"Kalau yang muncul biasa hanya 4 ekor saja, buaya selebihnya masih ada di sungai Lasembangi," ungkapnya.

Menurutnya, akhir-akhir ini desanya memang kerap diguyur hujan. Jika sungai sudah meluap maka otomatis pula buaya yang ada di dalam sungai itu ikut naik ke pemukiman warga.

"Ada satu lorong di Lasembangi itu tergenang air karena sungainya meluap dan lama surutnya, nah 4 ekor buaya itu yang masuk di pemukiman, hanya baru tadi malam tidak muncul itu buayanya," ujarnya.

Sabaparta mengatakan kemunculan membuat warga Lasembangi yang dominan mencari nafkah melalui pertanian merasa diteror. Para warga akhirnya juga menjadi takut ke ladangnya.

"Jadi posisi pemukiman dan ladang pertanian warga itu di sekitar sungai yang ada buayanya. Jadi jelas warga sangat takut dan berhati-hati," ujarnya.

Kini pemerintah Desa Lasembangi mengimbau warga yang menempati rumah-rumah terendam luapan air sungai untuk tidak beraktivitas saat malam hari. Jika terpaksa, Sabaparta meminta agar ada yang menemani.

"Tidak ada yang keluar rumah di dusun yang tergenang itu, kita imbau untuk tetap berhati-hati. Kalau mau keluar malam harus ada yang kawal," bebernya.

Kini Sabaparta berharap ada solusi dari pihak-pihak terkait. Pasalnya warga di Desa Lasembangi sudah dihantui kehadiran buaya sejak 3 tahun terakhir.

Awalnya warga masih merasa biasa saja. Namun akhir-akhir ini buaya mulai lebih serius mengancam warga, terutama saat air sungai mulai meluap.

"Tiap tahun makin dekat ini buaya dengan pemukiman, jelas mengancam warga," cetusnya.


(hmw/sar)

Hide Ads