Bak Sampah di Pinggir Jalan Bikin Jorok, DLHK Kendari Bakal Hilangkan

Sulawesi Tenggara

Bak Sampah di Pinggir Jalan Bikin Jorok, DLHK Kendari Bakal Hilangkan

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 13 Jun 2022 17:07 WIB
Petugas kebersihan mengangkut sampah di bak sampah pinggir jalan Kota Kendari.
Foto: Petugas kebersihan mengangkut sampah di bak sampah pinggir jalan Kota Kendari. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari -

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menghilangkan bak sampah sebagai tempat pembuangan sampah (TPS). Kehadiran TPS di pinggir jalan itu mengganggu pemandangan karena tumpukan sampah yang tidak dibuang dengan baik.

"Pelan-pelan kita mau hilangkan (bak-bak sampah) di pinggir jalan, itu jorok. Dan memang di situ sampahnya tidak pernah cerdik cara buangnya. Itu yang akan kami hilangkan," ungkap Kepala Bidang Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3 DLHK Kendari, Adi Jaya Purnama kepada detikcom, Senin (13/6/2022).

Dia menuturkan ketika bak sampah mulai dimusnahkan, DLHK akan menggantinya dengan sistem menjemput sampah di wilayah masing-masing warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang akan kita lakukan? Kita akan jemput dari rumah ke rumah. Bagi rumahnya yang dilalui armada tinggal simpan saja depan rumah masing-masing, nanti petugas yang akan ambil," bebernya.

Sedangkan bagi warga yang rumahnya berada di dalam gang, Adi telah menginstruksikan lurah setempat untuk membuat satgas persampahan dengan memanfaatkan fasilitas motor sampah masing-masing kelurahan.

ADVERTISEMENT

"Motor sampah itu kami minta dimaksimalkan untuk petugas sampah, nanti mereka jemput sampah warga dan dibuang di satu titik yang dilalui armada sampah," ujarnya.

DLHK Kota Kendari mengklaim mampu menerapkan sistem tersebut dengan dengan armada yang telah disiapkan. Mulai dari fasilitas kendaraan hingga petugas.

"Kalau kami dari segi armada dan sumber daya manusia kami siap dan mampu," tutur Adi.

Dia menuturkan ada 3 alur pembuangan sampah hingga berada di TPA. Pertama sumber dari rumah tangga, kedua TPS dan terakhir tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kalau dari TPS ke TPA kami dari DLHK clear, jelas semua kami angkut. Persoalan dari sumber ke TPS. Selain jadwal kurang patuh, cara membuang sampah mereka dari kendaraan langsung buang saja. Sampah jatuh sembarangan, makanya TPS terlihat jorok," pungkasnya.

DLHK mengungkapkan mengungkapkan timbulan sampah mencapai 240 ton. Produksi sampah ini dianggap cukup tinggi.

"Sampah yang kita tangani yang masuk setiap hari di TPA saat ini kurang lebih 180, timbulan sampah untuk warga Kendari sekitar 240 ton," bebernya.

Sementara kisaran volume sampah yang ditimbang dan dibuang di TPA Puuwatu mencapai 180-200 ton per hari. Jumlah itu belum termasuk warga yang datang dari luar Kendari.

"Hasil sampah ini tergantung jumlah penduduk, apalagi Kendari ibu kota Sultra banyak tamu yang berdatangan, itu pengaruh juga dari jumlah produksi sampah," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads