Sampah di Kendari Capai 180 Ton Sehari, DLHK Salahkan Warga Tak Patuh

Sulawesi Tenggara

Sampah di Kendari Capai 180 Ton Sehari, DLHK Salahkan Warga Tak Patuh

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Minggu, 12 Jun 2022 04:16 WIB
Petugas pengankut sampah di Kendari, Sultra.
Foto: Petugas DLHK mengangkut sampah di Kendari, Sultra. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkap sampah yang diangkut mencapai 180 ton dalam sehari. Banyaknya sampah ini disebut karena warga tak patuh terhadap aturan persampahan.

"Persoalan sekarang itu karena warga membuang sampah tidak mengenal waktu," kata Kabid Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3 DLHK Kendari, Ady Jaya Purnama kepada detikcom, Sabtu (11/6/2022).

Ady mengungkapkan, sudah ada Peraturan Wali Kota (Perwali) No 21 Tahun 2019 yang mengatur jadwal masyarakat membuang sampah. Dalam perwali tersebut warga hanya bisa membuang sampah mulai dari pukul 17.00-06.00 Wita.

"Kalau mereka keluar rumah pukul 08.00 Wita ya jam itu juga mereka buang, kalau pukul 09.00 Wita ya sama jam itu juga mereka buang sampah," kesalnya.

Akibatnya, lanjut Ady, sampah akan ditemui di setiap waktu. Sehingga, tempat pembuangan sementara (TPS) yang baru dibersihkan petugas DLHK pada pagi hari kembali dipenuhi sampah.

"Jadi apa yang kita lihat di TPS di Kota Kendari tidak pernah kosong ada isinya terus. Per sekian detik kami meninggalkan TPS ada lagi sampahnya," beber dia.

Ady mengungkapkan pola-pola seperti itu menandakan masyarakat kurang taat dalam membuang sampah. Dia pun meminta warga tidak lagi membuang sampah ketika sudah melewati jam yang sudah ditentukan.

"Kalau sudah pukul 07.00 Wita tahan sampahnya di rumah, sampah itu tidak akan busuk kalau satu hari, sore baru dibuang lagi," ujarnya.

Dia juga menilai masyarakat membuang sampah dengan cara asal. Padahal, kata dia, ada 3 alur sampah hingga berada di TPA. Pertama sumber dari rumah tangga, kedua TPS dan terakhir tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kalau dari TPS ke TPA kami dari DLHK clear, jelas semua kami angkut. Persoalan dari sumber ke TPS. Selain jadwal kurang patuh, cara membuang sampah mereka dari kendaraan langsung buang saja. Sampah jatuh sembarangan, makanya TPS terlihat jorok," ucapnya.


(asm/sar)

Hide Ads