Viral 2 Anoa Muncul di Kawasan Pertambangan di Konawe

Sulawesi Tenggara

Viral 2 Anoa Muncul di Kawasan Pertambangan di Konawe

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 06 Jun 2022 13:13 WIB
2 Anoa muncul di kawasan tambang Routa, Konawe, Sultra.
Foto: 2 Anoa muncul di kawasan tambang Routa, Konawe, Sultra. (Dok. Istimewa)
Konawe -

Viral satu ekor induk Anoa dan anaknya terekam video amatir warga. Dua ekor satwa liar dan dilindungi tersebut diduga muncul di kawasan pertambangan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Video beredar yang dilihat detikcom, tampak induk Anoa tersebut muncul beserta anaknya. Anoa itu muncul di lokasi tanah berwarna merah yang diduga bekas perambahan hutan, dimana hutan di sebelahnya tersebut tampak belantara.

Informasi yang dihimpun dari pengunggah video, lokasi kemunculan hewan endemik Sultra itu berada di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sultra pada Minggu (5/6). Momen tersebut jarang ditemui karena spesies hewan tersebut sangat langka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra Sakrianto Djawie membenarkan lokasi munculnya satwa dilindungi tersebut berada di perbatasan salah satu perusahaan tambang di Kecamatan Routa. Lokasinya merupakan kawasan hutan produksi.

"Iya (kemunculan Anoa) itu di Routa Konawe. Lokasinya di sekitar area perusahaan tambang, di pinggirnya yang berbatasan dengan kawasan hutan," kata Sakrianto kepada detikcom, Senin (6/6/2022).

ADVERTISEMENT

Sakrianto mengungkapkan lokasi kemunculan Anoa tersebut diduga merupakan area jelajahnya. Apalagi Anoa disebut merupakan hewan yang suka menjelajah dalam kurun waktu satu bulan.

"Kemungkinan itu daerah home range atau daerah jelajah, kan setiap bulan dia (Anoa) keliling cari makanan," bebernya.

Pihaknya akan mempelajari apakah lokasi perusahaan tersebut masuk ke dalam kawasan dan mengganggu habitat Anoa atau tidak. Namun dia mengungkapkan pembukaan lahan selalu menjadi permasalahan bagi habitat yang ada di hutan.

"Persoalannya sering juga menjadi permasalahan karena mereka tidak mengetahui bahwa itu habitatnya Anoa di situ. Sehingga muncul izin perkebunan dan pertambangan," ujar dia.

BKSDA mengimbau agar setiap perusahaan yang hendak membuka lahan terutama hutan perlu adanya kajian identifikasi satwa-satwa yang ada di lokasi itu terutama yang dilindungi.

"Paling tidak dikoreksi ke BKSDA (kalau ditemukan), bisa kita antisipasi apakah ada kegiatan proteksi, biar tidak dilakukan pembukaan. Walaupun itu daerah (izin usaha pertambangan) IUP-nya tapi daerah di situ ada yang tetap kita proteksi hutannya," ujarnya.

Sementara Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra, Laode Kaida mengungkapkan Anoa itu merupakan jenis dataran rendah yang hidup di sekitar kawasan tersebut. Anoa itu disebut berjenis kelamin betina.

"Satwa yang di video itu adalah Anoa dataran rendah jenis kelamin betina dan anaknya," beber Laode Kaida.

Kaida menaksir indukan Anoa berusia 5 tahun. Sedangkan anaknya sesuai yang tampak dalam video beredar berkisar 9 bulan.

"Kalau taksiran saya dilihat dari panjang tanduknya, umur induk Anoa sekitar 5 tahun dan anaknya sekitar 9 bulan," tandasnya.




(sar/nvl)

Hide Ads