Lambannya tender ulang atau tender ketiga Stadion Mattoanging, Makassar menjadi atensi DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel). Legislator DPRD Sulsel Andi Irwandi Natsir menuturkan pihaknya akan memanggil Dispora selaku OPD yang menangani proyek Stadion Mattonging untuk evaluasi kelanjutan tendernya.
"Komisi E akan memanggil dinas terkait untuk rapat koordinasi dan evaluasi terkait program tersebut," ujar anggota Komisi E DPRD Sulsel Andi Irwandi Natsir kepada detikSulsel, Selasa (31/5/2022).
Pihaknya menilai proyek Stadion Mattoanging ini mestinya jadi prioritas Pemprov Sulsel untuk segera dituntaskan. Apalagi anggarannya sudah tersedia sesuai kesepakatan bersama sehingga mestinya realisasi tendernya dipercepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mestinya tetap fokus dalam rangka merealisasikan program-program yang sudah ditetapkan bersama," tegas politisi PAN ini.
![]() |
Irwandi menambahkan, pembangunan Stadion Mattonging ini dinantikan karena belum ada stadion representatif di Makassar saat ini. Sehingga pihaknya meminta Dispora lebih fokus untuk segera mempercepat pembangunan stadion.
"Pembangunan Stadion Mattoanging ini salah satu program prioritas yang mesti menjadi perhatian penuh SKPD terkait. Dalam hal ini Dispora dan ULP sebagai penyelenggara kegiatan lelang barang dan jasa," jelasnya.
Berikut 6 fakta lambannya tender Stadion Mattoanging bikin DPRD mau panggil Pemprov:
1. Proyek Stadion Mattoanging Sudah 2 Kali Gagal Tender
Proyek pembangunan Stadion Mattoanging menjadi salah satu program prioritas Pemprov Sulsel. Hanya saja tak kunjung dibangun karena proses tendernya selalu gagal.
Tender pertama digelar pada akhir 2021 lalu. Namun tak ada pemenang tender. Tak ada satupun perusahaan memenuhi kualifikasi.
Tender ulang atau tender kedua kemudian dilakukan lagi awal 2022. Namun kembali belum ada pemenang tender. Tiga perusahaan yang bersaing mengajukan penawaran tender proyek Stadion Mattoanging gugur karena tidak memenuhi syarat seperti hasil evaluasi di LPSE Sulsel.
Kepala Bagian Pengadaan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sulsel, Mansyur Yahya menuturkan tiga perusahaan penyedia yang lolos pra kualifikasi antara lain PT Duta Mas Indah, PT Usaha Subur Sejahtera, dan PT Citra Prasasti Konsorindo dinyatakan gagal memenuhi persyaratan setelah dilakukan evaluasi penawaran.
"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut tidak ada peserta tender yang memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dokumen tender dan dokumen ketentuan PPK, sehingga tender ulang dinyatakan gagal," ungkapnya, Kamis (24/3).
2. LKPP Sudah Merekomendasikan Agar Kembali Ditender Ulang
Usai tender dua kali gagal, Pemprov Sulsel kemudian berkonsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sesuai rekomendasi LKPP, Pemprov Sulsel diminta lakukan tender ulang.
"Surat tertulisnya dari LKPP baru tiba. Rekomendasinya tender ulang," ungkap PPID Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Rabu (6/4).
Dari dokumen yang diterima detikSulsel, surat LKPP ini bernomor 8019/D.4.2/04/2022 tertanggal 6 April 2022. Lampiran 1 (satu) berkas, hal tanggapan konsultasi. Surat ditujukan kepada Kadispora Sulsel.
"Kami segera mengagendakan rapat dengan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) serta aparat pengawas internal pemerintah untuk tindak lanjut. Sekarang tahap buat persuratan ke Inspektorat Provinsi dan Biro PBJ," terangnya.
3. Pemprov Sulsel Evaluasi Metode Pemilihan Usai 2 Kali Gagal Tender
Kadispora Sulsel Andi Arwin Azis menuturkan opsi tender ulang memang paling memungkinkan sesuai rekomendasi LKPP. Penunjukan langsung rasanya tidak mungkin menjadi pilihan. Menurutnya memang harus dilakukan evaluasi karena tender sudah dua kali gagal.
"Konsep tetap mengacu ke 20.000 (kursi penonton). Tidak berubah. Cuma metode pemilihan penyedianya yang dievaluasi karena pokja kemarin tidak mendapatkan pemenang," jelasnya.
Arwin memastikan waktu pengerjaan masih akan cukup bila dilakukan tender ulang. Pihaknya sudah berhitung sisa masa pengerjaan.
"Waktunya mepet ke Desember. Mudah-mudahan jalan lancar sehingga secepatnya (berjalan)," tukasnya.
4. Pemprov Sulsel Estimasi Tender Ketiga Stadion Mattoanging Usai Lebaran
Pemprov Sulsel sebelumnya akan kembali melakukan tender ulang proyek Stadion Mattoanging sesuai rekomendasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Tender ulang diestimasi dibuka usai Lebaran.
"Sementara disusun dokumennya. Kemudian direviu oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) kembali. Mungkin lelang dimulai habis Lebaran. Estimasi tanggal 2 atau 3 Mei," ungkap PPID Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Jumat (8/4).
Jabal menuturkan keputusan tender ulang ini sesuai rekomendasi tertulis LKPP yang diterima pada 6 April 2022. Sehingga kemudian dilakukan rapat evaluasi terkait rekomendasi tertulis dari LKPP untuk tindak lanjut proyek yang sudah 2 kali gagal tender.
"Kita tidak ingin mengambil risiko, penunjukan langsung hanya bisa dilakukan jika anggarannya Rp 200 juta ke bawah. Kalau ini anggarannya besar,"katanya.
5. DPRD Sulsel Khawatir Proyek Stadion Mattoanging Molor
Legislator DPRD Sulsel Andi Irwandi Natsir menambahkan tender Stadion Mattoanging yang berlarut-larut ini bisa berimplikasi pada tidak tuntasnya pembangunan sesuai target yang telah ditetapkan. Dia menilai berulang-ulangnya tender Stadion Mattoanging mengindikasikan pihak Pemprov sangat berhati-hati dalam menetapkan pemenang.
"Semoga saja itu disebabkan karena faktor teknis. Bukan karena hal-hal lain yang berdampak pada kerugian masyarakat," jelasnya.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini mengungkapkan pembangunan Stadion Mattoanging disebutnya memang mengalami perubahan desain. Keputusan ini disebabkan kondisi kemampuan keuangan Pemprov yang terbatas. Pembangunannya juga dilakukan bertahap sampai tuntas.
"Pada tahun ini alokasi anggaran memang hanya membangun beberapa item. Selain lapangan termasuk lintasan atletik. Namun saya kurang ingat persis berapa pengurangan kapasitas dari rencana awal," bebernya.
6. Pemprov Ungkap Masih Siapkan Dokumen Lelang Stadion Mattoanging
Pemprov Sulsel mengungkap untuk pelaksanaan tender ketiga Stadion Mattoanging memang masih tahap persiapan. Saat ini masih dilakukan penyiapan dokumen lelang.
"Saat ini masih penyiapan dokumen-dokumen. Masih kita konsultasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum) untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari KPK, LKPP serta BPKP," ungkap Kepala Bidang Humas, Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sulsel Sultan Rakib kepada detikSulsel, Selasa (31/5).
Sultan menjelaskan penyiapan dan penyusunan dokumen lelang tidak mudah. Proses penyiapan juga dilakukan dengan berkonsultasi ke pihak terkait terutama APH. Ini untuk menghindari adanya permasalahan hukum nanti sehingga memang agak memakan waktu.
"Kita konsultasi karena kita, Pemprov Sulsel mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kita tidak mau ke depan ada masalah (tender proyek Stadion Mattoanging)," bebernya.
Rencananya metode lelang nanti juga akan diubah untuk memudahkan pemenang tender. Pemprov Sulsel sudah menyiapkan desain stadion sehingga pemenang tender tinggal melakukan pekerjaan konstruksi. Konsepnya berbeda dengan metode lelang sebelumnya yaitu design and build, pemenang tender yang merancang desain dan membangun.
"Supaya lelang atau tender ketiga ini bisa sukses, maka diubah menjadi metode konvensional. Jadi nanti ada desain kami siapkan, nanti mereka (pemenang tender) tinggal membangun saja. Lelang 1 dan 2 kemarin pemenang tender mendesain sendiri kemudian membangun," pungkasnya.
(tau/asm)