Sejak Stadion Mattoanging dirobohkan, PSM tidak mempunyai markas lagi. Di sisi lain Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares memuji Stadion Jatidiri Semarang yang menjadi markas PSIS.
Hal tersebut diungkapkan pelatih asal Portugal itu setelah PSM Makassar menuntaskan laga uji coba menghadapi PSIS Semarang pada Sabtu (28/5) lalu.
"Infrastruktur Stadion Jatidiri Semarang dipuji oleh pelatih kepala PSM (Bernardo Tavares) yang sudah malang melintang di sepak bola luar negeri," kata Media Officer PSM Makassar Sulaiman Abdul Karim kepada detikSulsel, Senin (31/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadion Jatidiri merupakan markas baru PSIS Semarang yang direnovasi sejak 2016 lalu. Jika dilihat stadion Jatidiri terbilang mewah, semua sisi stadion menggunakan full atap dan menggunakan singel set.
Kapasitasnya pun bertambah saat direnovasi, yang awalnya hanya bisa menampung 20 ribu penonton, sekarang stadion Jatidiri mampu menampung hingga 25 ribu penonton.
Tidak hanya itu, stadion sebagai simbol kebangkitan sepak bola Semarang itu juga diklaim mempunyai kualitas pencahayaan yang cukup baik. Bahkan disebut kualitas pencahayaannya mencapai 2.500 lux.
Selain jadi markas PSIS Semarang, stadion ini juga menjadi alternatif bagi Timnas Indonesia jika ingin menggelar laga International. Hadirnya stadion ini menambah beberapa opsi stadion berkualitas di Tanah Air.
"Pertandingan yang bagus saya kira. Laga yang bagus. Lawan yang bagus. Atmosfer yang bagus. Kita berikan selamat atas kemenangan mereka, meskipun ini laga persahabatan dan mereka memiliki fasilitas yang bagus di sini," puji Bernardo Tavares usai laga PSM Makassar Vs PSIS Semarang.
Appi: Fardu Kifayah ini Hukumnya Stadion
Direktur Utama PSM Makassar Munafri Arifuddin ikut angkat bicara terkait tak ada stadion representatif di Makassar pasca Stadion Mattoanging dirobohkan dan tak memiliki kejelasan pembangunannya sampai saat ini.
"Pembangunan stadion menurut saya itu hal yang wajib sifatnya mandatory. Fardu kifaya ini hukumnya stadion. Tapi mau di apa tidak ada yang mau peduli," kata Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin kepada detikSulsel, Senin (30/5).
Appi mengaku, tak ingin terlalu membahas soal Mattoanging. Menurutnya pembangunannya sampai saat ini hanya angan-angan belaka. Tak sampai di situ, manajemen PSM pun sampai ikut didesak untuk membangun stadion sendiri.
"Jangan mi bicara Mattoanging. Bicara angan-angan, baru paksa kita bangun stadion. Bagaimana pemerintah saja susah bangun, lalu paksa kita bangun stadion. Bagaimana ceritanya," tegasnya.
Imbas tidak ada stadion lagi di Makassar, Appi mengatakan PSM akan memilih Stadion Gelora BJ Habibie sebagai home base PSM Musim depan. Kalau pun tidak lolos, maka jalan terakhir adalah bermain di Pulau jawa.
"Opsinya cuman satu, cuman Parepare. Kalau tidak, di Jawa," jelasnya.
Stadion Mattoanging Dua Kali Gagal Tender
Proyek pembangunan Stadion Mattoanging sudah dua kali dilakukan tender. Namun tidak ada satupun perusahaan peserta tender yang memenuhi persyaratan.
Stadion bersejarah kebanggaan masyarakat Sulsel ini pun telah rata dengan tanah dan rencananya akan dibangun ulang dengan nilai proyek Rp 1,1 triliun. Namun saat Andi Sudirman Sulaiman melanjutkan estafet kepemimpinan, pembangunan Stadion Mattoanging didesain ulang dan konsepnya disederhanakan.
Andi Sudirman menganggarkan pembangunan Stadion Mattoanging dengan anggaran Rp 381 miliar saja dengan kapasitas penonton hanya 20.000 kursi. Ini jauh dari rencana Nurdin Abdullah yang mendesain Stadion Mattoanging untuk 40.000 kursi.
Meski telah menyederhanakan proyek Stadion Mattoanging dengan anggaran Rp381 miliar, tapi pembangunannya dilakukan bertahap. Nilai awal tender proyek dibuka di LPSE Sulsel hanya Rp66,2 miliar. Itu pun sudah dua kali gagal tender.
"Evaluasi pelaksanaan tender kan gagal dua kali. Jadi kita hadirkan dulu yang merencanakan. Mengubah metode yang mungkin bisa dijadikan dasar. Sehingga kita bisa mendapatkan pemenang," kata PPID Dinas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Jumat (8/4) lalu.
(ata/hmw)