Fokus Airlangga Capres, TP Sentil Kader Golkar Usung IAS di Pilgub Sulsel

Fokus Airlangga Capres, TP Sentil Kader Golkar Usung IAS di Pilgub Sulsel

Fathul Khair - detikSulsel
Selasa, 31 Mei 2022 08:52 WIB
Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe. (dok. Istimewa)
Foto: Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe. (dok. Istimewa)
Makassar -

Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) menyindir kader partai yang dinilainya terkesan buru-buru mendorong Ilham Arief Sirajuddin (IAS) bertarung di Pilgub Sulsel 2024. Taufan menyebut mestinya kader Golkar fokus menggenjot elektabilitas Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang akan bertarung di Pilpres nanti.

"Saya belum mau komentar ke sana (soal Pilgub Sulsel). Karena saya mau fokus kerja untuk elektoral Airlangga. Naif rasanya kalau kita pagi-pagi begini sudah bicara Pilgub (Sulsel)," kata Taufan Pawe kepada detikSulsel, Senin (30/5/2022).

Taufan mengatakan Airlangga adalah bentuk harga diri dan kehormatan partai. Setiap kader partai beringin wajib bekerja keras memenangkannya di Pilpres 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menganggap beliau sebagai simbol kemuliaan partai. Dia adalah jarum, kami ini Pilkada hanya benang. Tidak mungkin benangnya duluan, jarumnya harus duluan," cetusnya.

Lagi pula disampaikan Taufan, dirinya belum pernah sekali pun mendeklarasikan diri bakal maju di Pilgub Sulsel mendatang. Jika ada dorongan maju di Pilgub, hal tersebut hanyalah bentuk semangat dari kader partai Golkar.

ADVERTISEMENT

"Saya keliling berbagai daerah tidak pernah mengatakan diri saya sebagai calon gubernur. Itu letupan-letupan (Golkar daerah yang mendukung). Tetapi komitmen saya adalah Airlangga Hartarto harus diperjuangkan," ujarnya.

Taufan ikut menyentil kelompok kader Golkar yang sudah mulai menyuarakan nama IAS sebagai cagub Sulsel. Dia berpesan, agar lebih mendahulukan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi.

"Selisih waktu antara Pilpres (bulan) Februari 2024 dengan Pilkada November, itu jauh sekali waktunya. Jadi kita jangan terlalu cepat bergerak memikirkan diri sendiri. Dan yang diutamakan adalah memikirkan partai. Dan misi partai adalah Golkar ingin punya presiden," tutur Taufan.

IAS Dikukuhkan Kader Golkar Tanpa Taufan Pawe

Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dikukuhkan menjadi kader tanpa dihadiri Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe. Taufan yang tidak hadir mengatakan tidak mendapat undangan.

"Saya tidak diundang. Tidak dilibatkan. (Dapat undangan) tidak ada," kata Taufan Pawe usai menghadiri pelantikan pengurus DPD Demokrat Sulsel, Sabtu (28/5/2022).

Taufan mengaku tidak tahu-menahu soal kegiatan itu sehingga tak ada satu pun pengurus Golkar Sulsel yang hadir. Hanya Bendahara Golkar Sulsel, Andi Ina Kartika yang terlihat duduk berdampingan Nurdin Halid di acara tersebut.

"Bukan (acara DPD I Golkar). Saya tidak melihat sampai sekarang (undangan), dan saya substansinya kan DPD I tidak dilibatkan," tambahnya.

Soal Taufan Pawe yang tidak mendapat undangan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menyebut hal itu persoalan teknis saja. Tidak perlu dibesar-besarkan.

"Saya mohon maaf kalau panitia, ada kader Golkar yang berbudi pekerti, berhati baik, (tapi) tidak mendapat undangan, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Itu hal teknis, bukan hal yang luar biasa. Saya juga biasa tidak diundang, sekalipun wakil ketua umum, tidak baper (bawa perasaan)," ungkap NH.

Namun semestinya kata NH, Taufan Pawe dan pengurus Golkar Sulsel lainnya dapat hadir meskipun tanpa diundang.

Nurdin Halid Buka Peluang IAS Maju Pilgub Sulsel

Nurdin Halid sendiri telah membuka pintu lebar-lebar untuk IAS maju di Pilgub Sulsel 2024. Kepada NH, ternyata IAS pernah bercerita tentang keinginannya bisa memimpin Sulsel.

"Itu dia (IAS) katakan, 'itulah mimpi saya, dan itulah cita-cita saya'," ucap Nurdin Halid menirukan cerita IAS.

Sebagai seorang sahabat sekaligus kakak, NH mendukung. Mantan Ketua PSSI itu menegaskan bakal menyokong IAS di Pilgub Sulsel.

NH mengurai beberapa alasan sehingga mantap mendorong IAS maju di Pilgub. Salah satunya, karena IAS dianggap mampu menyejahterakan masyarakat Sulsel.

"Kalau itu cita-citamu (maju Pilgub Sulsel 2024) adinda (IAS), saya persilakan kamu di depan, dan saya yang ada di belakangmu," tambah NH.

IAS menyambut baik keputusan mantan Ketua Golkar Sulsel tersebut. Sejak saat itu, IAS bertekad untuk bekerja keras membesarkan partai Golkar.

"Ini kesempatan saya untuk mendapat elektoral tinggi, karena menghadapi Pilkada ada space waktu 8 bulan. Saya akan bekerja bagaimana Partai Golkar bisa maksimal mencapai kemenangan di Sulsel," tambah mantan Wali Kota Makassar dua periode ini.

Menurut IAS, yang paling penting Partai Golkar bisa memperoleh kursi lebih banyak di legislatif. Upaya ini bisa mempermudah Partai Golkar dalam mengusung calonnya sendiri.

"Kalau kita bisa menang di Sulsel tanpa koalisi, itu salah satu hal yang luar biasa. Nah setelah Pemilu ada Pilkada, Pak Nurdin mau bersama saya mendorong saya, ya Alhamdulillah," tutup IAS.

Semua Kader Golkar Berpeluang Maju di Pilgub Sulsel

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid (NH) menyebut semua kader berpeluang untuk maju pada Pilgub Sulsel 2024. Asalkan memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar.

"Sudah ada aturan peraturan organisasi (PO) yang mengatur (calon usungan Golkar). Semua kader memiliki peluang sama. Sehingga semua kader punya potensi. Dan tidak ada ketentuan bahwa ketua partai itu adalah harus, wajib (maju Pilkada), tidak ada," ungkap NH usai mengukuhkan IAS menjadi kader Golkar, Minggu (29/5/2022).

Golkar kata NH punya pertimbangan tersendiri sebelum mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung kadernya. Yang paling pertama dilihat, adalah tingkat keterpilihannya yang bisa dibuktikan melalui survei.

"Kedua, suara kader. Jadi suara kader partai yang ada di kabupaten/kota, harus didengar aspirasinya. Jadi bukan hanya struktur partai, tapi kader. Karena kader itu ikut menentukan," urai NH yang juga merupakan Koordinator Bappilu dan Badan Saksi Nasional (BSN) DPP Partai Golkar ini.

Ketiga sambung NH, adalah suara partai politik. Ini lantaran karena berdasarkan kebijakan partai, para kader bisa bertarung baik dalam Pileg, Pilkada dan Pilpres.

"Jadi bukan ujug-ujug. Sama dengan saya waktu ketua partai (Golkar Sulsel) di sini, saya tidak serta merta menyatakan diri maju. Itu setelah melalui proses yang sama. Itu kita deklarasi setelah saya turun ke daerah, rakerda (rapat kerja daerah), rapat pleno. Jadi partai yang mengatakan saya cagub, bukan Nurdin Halid," pungkas Nurdin Halid.




(tau/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads