Massa aksi mahasiswa Luwu Raya di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah membubarkan diri. Mereka bubar setelah sekitar dua jam berorasi namun gagal menemui Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
Pantauan detikSulsel di lokasi, Selasa (17.15) pukul 17.15 Wita, mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL) mulai meninggalkan Kantor Gubernur Sulsel. Orasi mereka meminta bertemu Andi Sudirman pun berhenti.
Setelah mahasiswa bubar, Satpol PP juga tampak mulai membuka gerbang dan mengembalikan jalur akses keluar pegawai pemprov yang sempat dialihkan ke pintu belakang kantor gubernur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bubar, mahasiswa sempat ditemui oleh Kepala Bidang Humas Diskominfo Sulsel Sultan Rakib dan mengajak perwakilan mahasiswa mediasi. Namun, mahasiswa menolak langkah mediasi yang ditawarkan.
"Kami tahu bapak ini (Sultan Rakib) ingin menyelamatkan jabatan bapak, sebagai Kabid Humas dengan membela bos bapak, padahal sudah jelas salah, itu forum resmi," ucap seorang peserta aksi di hadapan Kabid Humas.
Aksi mahasiswa ini untuk meminta pertanggungjawaban Gubernur Sulsel terkait pernyataannya mengenai Rampi. Mereka kemudian memilih bertahan di tengah derasnya hujan hingga Andi Sudirman menemui mereka dan melaksanakan tuntutan mereka.
Namun, hingga hujan berhenti, Andi Sudirman tetap tidak terlihat akan menjawab tuntutan mahasiswa. Massa aksi yang kecewa kemudian membubarkan diri.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman enggan berkomentar mengenai tuntutan mahasiswa. Saat akan meninggalkan Kantor Gubernur Sulsel, dia langsung masuk ke dalam mobil.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL) berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel. Massa menuntut Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) meminta maaf atas pernyataannya yang menyindir warga Kecamatan Rampi, Luwu Utara agar keluar dari Indonesia.
Pantauan detikSulsel, Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 15.38 Wita, tampak massa mahasiswa menyuarakan orasinya yang menuntut Andi Sudirman segera meminta maaf. Aksi digelar di bawah guyuran hujan.
Aksi massa yang awalnya damai seketika tegang, saat mobil Bupati Maros keluar meninggalkan Kantor Gubernur Sulsel. Massa mengira mengira mobil yang ditumpangi Bupati Maros adalah mobil Andi Sudirman.
Suasana semakin tegang ketika mahasiswa menyadari jika Gubernur Sulsel berada di Kantor Gubernur Sulsel. Mereka pun menahan mobil bupati yang keluar dari gerbang.
"Bupati Maros ada, berarti gubernur ada di dalam, rapatkan barisan," teriak salah satu peserta unjuk rasa.
(asm/nvl)