Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menerapkan sanksi penundaan pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN yang belum melakukan vaksinasi ketiga atau booster. Kebijakan ini sementara dikaji untuk diterapkan sebagai salah satu strategi menggenjot cakupan vaksinasi booster.
"Pak Gubernur akan membuat sistem untuk mempercepat ini (target vakasinasi). Soal ASN, (kebijakannya) tidak terima TPP April nanti kalau belum booster. Kalau belum (karena alasan tertentu) harus memperlihatkan keterangan kenapa belum booster. Misalnya karena komorbid atau jarak vaksinasi 2 dan booster belum sampai. Tapi harus ada keterangan dokter atau klinik," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Bachtiar Baso kepada detikSulsel, Selasa (17/5/2022).
Bachtiar menambahkan vaksinasi booster saat ini capaiannya masih cukup rendah. Laporan Satgas COVID-19 Sulsel yang diterima detikSulsel, Selasa (17/5) menunjukkan vaksinasi booster baru mencapai 7,83% atau 552.733 orang dari target 7.058.141.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disepakati perlu percepatan vaksinasi. Untuk dosis 1 target 95%, dosis 2 target 90% dan booster ditarget 50%," tambahnya.
Menurutnya, ASN di lingkup Pemprov Sulsel masih cukup rendah. Sesuai data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, ada total 22.342 ASN di Pemprov Sulsel namun datanya hanya 49% yang sudah melaksanakan booster.
"Masih ada 51% perlu perhatian. Pak Gubernur sudah perintahkan kalau tidak booster, tidak terima TPP. Ini berlaku di semua OPD. Berarti teman-teman harus segera cari jalan untuk booster," jelasnya.
Terpisah, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya memang menyiapkan sejumlah langkah untuk mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19. Seperti akan menerapkan zona wajib-wajib booster.
"(Soal menahan TPP ASN belum booster) itu akan dirumuskan. Kebijakan dirumuskan dahulu. Kita perintahkan bagaimana caranya mempercepat booster," jelasnya.
Kebijakan ini nantinya akan dirumuskan tim teknis. Pihaknya menargetkan booster bisa dipercepat. Termasuk target realistis untuk capaian booster nanti akan dirumuskan tim teknis.
"Semua daerah akan kita sasar. Kita tentu realistis juga kemampuan kita," tukasnya.
(tau/ata)