Budi Santosa Tetap Aktif di ITK Meski Bikin Gaduh soal 'Manusia Gurun'

Kalimantan Timur

Budi Santosa Tetap Aktif di ITK Meski Bikin Gaduh soal 'Manusia Gurun'

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Sabtu, 14 Mei 2022 01:45 WIB
Prof Budi Santosa Purwokartiko
Foto: dok ist/ Website ITKRektor ITK Prof Budi Santosa (Dok ist/ Website ITK)
Balikpapan -

Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan aktivitas Prof Budi Santosa Purwokartiko tetap berjalan normal meski sebelumnya membuat gaduh soal status ala manusia gurun. Pernyataan Prof Budi di akun media sosialnya yang dinilai berbau SARA tak sampai berdampak terhadap aktivitasnya sebagai rektor ITK.

"Prof Budi tetap aktif di ITK sampai saat ini, beliau saat ini tengah mendampingi prodi-prodi di ITK yang sedang menyusun akreditasi internasional," kata Ketua Senat ITK Nurul Widiastuti saat menggelar konferensi pers, Jumat (13/5/2022).

Menurut Nurul, keputusan soal status Budi Santosa sebagai rektor dalam kasus pernyataannya yang membuat gaduh sepenuhnya wewenang Institut Teknologi Surabaya. ITK dinilai sebagai pihak yang mesti mengambil sikap karena merupakan home base dari Budi Santosa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prof Budi itu homebase-nya di ITS, dan yang mempunyai wewenang mengenai proses ini ITS Surabaya, ITK sendiri sudah mengirim surat ke ITS pada 9 Mei, guna penyelesaian lebih lanjut sesuai aturan dan kode etik sesuai ITS," terangnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik ITK itu juga menerangkan bahwa pernyataan Budi Santosa di media sosial merupakan pendapat pribadi. Pernyataan itu bukan diungkapkan sebagai rektor ITK.

ADVERTISEMENT

"Dalam forum rapat senat, Prof Budi telah minta maaf kepada masyarakat dan ITK karena tulisan yang di unggah pada 27 April yang menimbulkan keresahan dan menimbulkan pemberitaan tidak positif kepada ITK," kata Nurul.

"Namun perlu dipahami tulisan tersebut adalah pribadi bukan sebagai rektor ITK, namun ITK dengan ini memohon maaf atas kejadian tersebut," sambung Nurul.

Hingga kini, pihak kampus ITK masih menunggu hasil keputusan Dewan dewan kehormatan guru besar ITS Surabaya terkait pernyataan tersebut yang menyebabkan gaduh di masyarakat. Meski demikian pihaknya meminta masyarakat untuk dapat menunggu hasilnya.

"Persoalan Prof Budi sudah melalui mekanisme peraturan di ITS, kami dari ITK berharap masyarakat bisa tenang dan kembali sport ITK dalam membangun bangsa," imbuhnya.

Sementara itu, menanggapi demo yang dilakukan mahasiswa ITK meminta Prof Budi Santosa mundur dari jabatannya mendapat tanggapan dari Wakil Rektor Bidang Non Akademik Muhammad Mashuri. Dia meminta mahasiswa dapat memahami pernyataan Prof Budi Santosa adalah pernyataan pribadi bukan sebagai rektor ITK.

"Ketika kami hanya menyampaikan terkait bahwa apa yg dilakukan Prof Budi, beliau sebagai pribadi bukan rektor ITK. Kami tau posisi ITK, dan tau posisi Prof Budi, jadi kami berharap mahasiswa ITK juga tau posisi mereka sebagai mahasiswa, kita memang perlu menyalurkan aspirasi tapi yang kita harapkan kita tau posisi masing-masing," terangnya.

Ia pun meminta, mahasiswa dapat menghormati hasil keputusan hasil Dewan dewan kehormatan guru besar ITS Surabaya.

"Keputusan seperti apa itu bukan di pihak kami yang memutuskan, tunggu hasil ITS, karena masih dalam proses," pungkasnya.




(hmw/asm)

Hide Ads