DPRD Kritik Gubernur Sulsel Bercanda Minta Warga Keluar RI: Komunikasi Lemah

DPRD Kritik Gubernur Sulsel Bercanda Minta Warga Keluar RI: Komunikasi Lemah

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Jumat, 13 Mei 2022 18:52 WIB
Gedung DPRD Sulsel
Foto: DPRD Sulsel mengkritik guyonan Gubernur Sulsel yang berlebihan menanggapi kritik warganya. (Noval Dhwinuari Antony-detikcom)
Makassar -

DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mengkritik candaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) soal warga diminta keluar dari negara Republik Indonesia (RI) usai mengeluh kondisi jalan rusak di Kecamatan Rampi, Luwu Utara (Lutra) tidak pada tempatnya. Gaya komunikasi publik pemerintah dianggap masih lemah.

"Menurut saya Pak Gubernur kurang arif dan bijaksana menyampaikan pernyataan guyonan politik di ruang resmi seperti itu. Apalagi dengan masalah yang disampaikan warga, direspons secara bercanda," ujar papar Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle saat dihubungi detikSulsel, Jumat (13/5/2022).

Komunikasi antar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lutra dinilai tidak maksimal. Dampaknya, segala kebijakan dan program pemerintah tidak tersampaikan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya memang sangat lemah baik Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, yaitu bagaimana mengkomunikasikan kebijakan yang diambil kepada publik secara baik," papar dia.

Dia beranggapan akan lebih beretika ketika Andi Sudirman menyampaikan komitmennya bersama pemerintah daerah (pemda) setempat mempercepat pemerataan pembangunan. Ketimbang membercandai masalah warganya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin warga merasa dihargai, merasa diperhatikan, jika respons Pak Gubernur terbang ke sana pakai helikopter misalnya, melihat langsung kondisi warga, dibanding canda politik yang menurut saya tidak ada tempatnya," beber Selle.

Selle mengaku, hal ini menjadi tantangan dalam menjalankan roda pemerintahan. Gubernur Sulsel ASS sebagai kepala daerah harus bisa menyakinkan warganya bahwa segala aspirasi tetap diakomodir.

"Jangan sampai ada satu kelompok atau satu daerah merasa diperlakukan secara tidak adil. Tapi di satu daerah tertentu terlalu berlebihan perhatian," tuturnya.

Menurutnya suasana kebatinan warga seperti itu bisa terjadi lantaran komunikasi publik yang lemah. Sejumlah kebijakan pemerintah tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat.

"Komunikasi publik ini kadang diabaikan pemerintah. Padahal justru itu bisa jadi satu sumber masalah kalau komunikasi ke warga lemah," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menanggapi ancaman warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Lutra yang mau pindah ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Andi Sudirman lantas menyindir balik warga yang mengancam tersebut.

"Katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia," kata Andi Sudirman, saat menghadiri HUT ke-19 Luwu Timur, Kamis (12/5).

Sindiran balik ini menanggapi warga Rampi yang mengancam hendak pindah ke Kota Poso. Ancaman warga itu sebagai bentuk kekecewaan karena kondisi ruas jalan yang tak diperhatikan pemerintah setempat.




(sar/nvl)

Hide Ads