Pemkab Pinrang akan mendatangkan ahli geologi mempelajari kasus tanah retak kurang lebih 2 kilometer di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Situasi yang membuat 80 kepala keluarga (KK) di wilayah itu dievakuasi.
"Kami mau minta ke pusat datangkan ahli geologi," ungkap Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid kepada detikSulsel, Kamis (12/5/2022).
Irwan mengaku, perlu mendatangkan ahli geologi untuk mendapatkan data secara lengkap kondisi tanah yang retak. Masukan dari para ahli nantinya akan dijadikan rujukan apakah masyarakat dapat aman bermukim di lokasi terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan ahli nanti yang memberikan penjelasan mengapa tanah retak bisa terjadi," tegasnya.
Selain itu Irwan juga memastikan bantuan logistik ke warga terdampak terdistribusi. Ia mengaku sudah menugaskan instansi terkait seperti BPBD dan Dinsos untuk segera menyalurkan bantuan.
"Kami sudah arahkan dinas terkait bantuan logistik ke sana. Pak Camat juga sudah cek di lokasi," jelasnya.
Camat Lembang, Muh Yusuf Nur menyampaikan, proses evakuasi terus dilakukan masyarakat secara mandiri. Mereka mengungsi di kebun dan juga rumah kerabat mereka.
"Ada yang mengungsi di kebun karena mau tetap bekerja juga. Mereka dirikan tenda di kebun. Ada sekitar 20-an orang," tegasnya.
Namun ia mengaku hanya sedikit yang mendirikan tenda. Mayoritas masyarakat memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
"Kami koordinasi pak desa soal logistik ke masyarakat. Sejauh ini kami terus koordinasi kebutuhan logistik pengungsi," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, 80 KK di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulsel diungsikan karena tanah di wilayahnya retak hingga 2 kilometer panjangnya. BPBD setempat mengungkapkan, tanah retak itu terjadi karena intensitas hujan yang tinggi.
"Laporan awal yang masuk penyebab tanah retak yakni adanya hujan yang intens beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan pengikisan tanah hingga akhirnya muncul retakan tanah," ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pinrang Jabir kepada detikSulsel, Rabu (11/5).
(abt/sar)