BPBD Ungkap Tanah Retak 2 Km Pinrang Disebabkan Intensitas Hujan yang Tinggi

BPBD Ungkap Tanah Retak 2 Km Pinrang Disebabkan Intensitas Hujan yang Tinggi

Muchlis Abduh - detikSulsel
Rabu, 11 Mei 2022 13:36 WIB
Tanah retak sepanjang 2 kilometer dengan kedalaman hingga 1 meter terjadi di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang,
Kondisi tanah retak hingga 2 kilometer di Pinrang. Foto: (dok. istimewa)
Pinrang -

80 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) diungsikan karena tanah di wilayahnya retak hingga 2 kilometer panjangnya. BPBD setempat mengungkapkan, tanah retak itu terjadi karena intensitas hujan yang tinggi.

"Laporan awal yang masuk penyebab tanah retak yakni adanya hujan yang intens beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan pengikisan tanah hingga akhirnya muncul retakan tanah," ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pinrang Jabir kepada detikSulsel, Rabu (11/5/2022).

BPBD bersama Bupati Pinrang berencana akan mengunjungi lokasi kejadian sekaligus membawa logistik kepada masyarakat terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok kami akan ke sana membawa bantuan. Ada sekitar 80 KK yang terdampak," bebernya.

Kepala BPBD Kabupaten Pinrang Mattalatta menambahkan, Desa Suppirang yang menjadi lokasi tanah retak memang berada di perbukitan. Di lokasi tersebut sering terjadi longsor.

ADVERTISEMENT

"Kalau longsor memang beberapa kali kejadian, baru kali ini ada retakan," bebernya.

Kondisi Desa Suppirang, lanjutnya, memang konturnya perbukitan sehingga tanah miring dan rawan terjadi pergeseran tanah.

"Tanah memang labil di sana. Kita minta masyarakat agar waspada jika intensitas hujan sedang tinggi seperti sekarang ini," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, tanah retak sepanjang 2 kilometer dengan kedalaman hingga 1 meter terjadi di Kampung Ratte, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Pinrang.

"Tadi pagi saya ke lokasi. Terjadi pergeseran (retak) tanah di satu kampung di Desa Suppirang. Kondisi sudah sangat parah. Kami sementara evakuasi semua warga di situ," ujar Camat Lembang, Muh Yusuf Nur kepada detikSulsel, Selasa (10/5).

Yusuf menjelaskan kondisi retakan tanah mencapai sepanjang 2 km dengan lebar hingga 30 cm dan kedalaman 1 meter. Retakan tanah sampai ke kolong rumah panggung milik warga serta satu bangunan sekolah dasar.

"Sudah zona merah. Banyak rumah warga terdampak, makanya harus segera dievakuasi supaya tidak ada korban jiwa," paparnya.

Yusuf mengungkapkan sudah ada sekitar 20 KK yang mengungsi sementara ke kebun mereka. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya longsor yang dapat membahayakan keselamatan mereka.

"Ada sekitar 80 KK. Itu rencana kami mau evakuasi semua. Kita evakuasi di zona aman di kebun dan rumah kerabat mereka," jelasnya.




(nvl/nvl)

Hide Ads