Pria Paruh Baya Asal Lombok Kesasar di Kendari, Kerja Pelabuhan-Ingin Pulang

Sulawesi Tenggara

Pria Paruh Baya Asal Lombok Kesasar di Kendari, Kerja Pelabuhan-Ingin Pulang

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 05 Mei 2022 20:48 WIB
Aman, warga Lombok Timur, NTB kesasar ke Kendari, Sultra.
Hanam, warga Lombok Timur, NTB kesasar ke Kendari, Sultra. Foto: (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari -

Hanam, warga Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) kesasar ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hanam saat ini tengah berada di Pelabuhan Wawonii dan mengaku ingin pulang jika sudah punya uang.

Saat ditemui detikcom di Pelabuhan Wawonoii Kendari pada Kamis (5/5/2022), Hanam tak begitu banyak bicara. Dia mengaku tidak mengetahui persis mengapa dirinya bisa tiba-tiba berada di Kendari.

"Dari Montong Betok Lombok (asal daerahnya)," kata Hanam saat ditanya alamat kampung halamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aman, warga Lombok Timur, NTB kesasar ke Kendari, Sultra.Haman, warga Lombok Timur sudah lima hari berada di Pelabuhan Kendari. Foto: (Nadhir Attamimi/detikcom)

Seingatnya, ia sempat naik Kapal Feri dari Pelabuhan NTB menuju Pelabuhan Sumbawa NTT. Setelah itu, ia naik sebuah mobil lalu diturunkan di depan Pelabuhan Wawonii Kendari.

"Naik Feri dari Kayangan (Pelabuhan NTB) ke Tano (Pelabuhan Sumbawa NTT), terus naik mobil diturunkan di depan pelabuhan Wawonii Kendari," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hanam mengaku tidak membawa identitas diri selama perjalanan sampai ke Kendari. Ia hanya membawa tas dan beberapa lembar pakaian saat tiba di pelabuhan tersebut.

"Ada baju sama tas di sana," ucap dia.

Aman, warga Lombok Timur, NTB kesasar ke Kendari, Sultra.Haman, warga Lombok Timur bekerja membantu warga pelabuhan. Foto: (Nadhir Attamimi/detikcom)

Hanam juga mengaku sudah berada di Pelabuhan Wawonii Kendari sebelum Lebaran Idul Fitri, Namun ia tidak begitu ingat persis waktunya.

"Iya sebelum Lebaran (datang ke pelabuhan sini)," papar dia.

Saat ini, Hanam mengatakan ingin pulang kembali ke kampung halamannya. Namun keinginannya belum bisa terpenuhi karena terkendala biaya. Sejak berada di Kendari, Hanam bekerja apapun yang bisa menghasilkan uang.

"Mau pulang tapi kumpul uang dulu, kerja-kerja di sini (pelabuhan Wawonii)," kata Hanam.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pelabuhan Wawonii, Rahmatia menuturkan kedatangan Hanam di tempat tersebut tidak begitu jelas. Informasi yang didapatkan, Hanam turun di depan gerbang pelabuhan Wawonii Kendari usai diturunkan sopir mobil.

"Dia bilang ke sini naik mobil, turun di depan pelabuhan," ujar dia.

Rahmatia mengungkapkan Hanam terbilang sulit diajak berkomunikasi. Kerapkali ia menggunakan bahasa yang tidak dipahami olehnya dan warga pelabuhan. Sehingga, warga tidak bisa menggali identitasnya lebih jauh.

"Masalahnya dia juga tidak punya KTP jadi susah kita mau tahu identitasnya. Coba ada, bisa kita tahu asal pastinya. Dia hanya bilang kalau dari Terara saat ditanya Basarnas kemarin," kata Rahmatia.

Pedagang lainnya, Burhanuddin menuturkan, selama berada di pelabuhan Hanam merupakan pria yang rajin. Hanam menghabiskan hari-harinya dengan membersihkan halaman pelabuhan dan membantu para pedagang. Imbalannya, Hanam kerap diberi makan dan uang.

"Selama ada di pelabuhan dia suka bantu pedagang di sini, bersih-bersih, menyapu sampai menyiram," beber Burhanudin.

Para pedagang setempat pun disebutnya cukup senang dengan keberadaan Hanam. Burhanudin menuturkan Hanam kerapkali menyebut hendak pulang, namun tak memiliki ongkos untuk pulang.

"Katanya masih kumpul-kumpul uang dulu untuk pulang," sebutnya.




(asm/nvl)

Hide Ads