Pria di Muna Tewas Usai Ditangkap Polisi, Polres Selidiki

Sulawesi Tenggara

Pria di Muna Tewas Usai Ditangkap Polisi, Polres Selidiki

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 04 Mei 2022 21:17 WIB
Ilustrasi garis polisi dilarang melintas
Foto: Ari Saputra
Muna -

Pria bernama Amis Ando (43) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas usai diamankan aparat kepolisian. Polres Muna membantah ada kekerasan terhadap korban dan pihaknya kini mendalami penyebab kematian korban.

"Istrinya itu tahu-tahu suaminya sudah meninggal pagi tadi. Tapi sebelumnya istrinya juga tahu kalau suaminya ditangkap polisi," kata RR, keluarga korban kepada detikcom, Rabu (4/5/2022).

RR mengatakan kasus ini berawal saat korban Amis mengamuk di Lorong Kancil, Kelurahan Watonea pada Selasa (3/5) malam. Korban mengamuk karena terpengaruh minuman keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia ngamuk di lorong, karena ada mobil yang halangi jalannya. Dia tidak ngamuk di rumah warga, dia tidak mukul orang, karena orang-orang lari," ungkap RR.

Saat mengamuk, polisi pun datang dan mengamankan korban. Saat hendak dimasukkan ke dalam mobil Amis disebut hendak berontak keluar. Namun Amis kembali ditangkap.

ADVERTISEMENT

"Korban memang sempat mau keluar mobil tapi dimasukkan lagi (di dalam mobil)," ujarnya.

Ia menuturkan Amis diamankan polisi usai salat isya dan dibawa ke Kantor Polres Muna. RR lantas menduga korban mengalami kekerasan saat dalam penguasaan pihak kepolisian.

"Ada di tahanan polisi, di bawah tanggungjawab kepolisian (korban meninggal dunia). Keluarga tahu almarhum meninggal pukul 08.30 Wita tadi pagi," ujarnya.

Ia menuturkan keluarga besar Amis Ando meminta agar jajaran kepolisian bisa mengusut tuntas kasus tersebut agar terang benderang.

"Kami harapannya agar Kapolres Muna bisa menuntaskan kasus ini, agar kami keluarga puas (hasilnya)," ujarnya.

Polisi Bantah Ada kekerasan-Selidiki Sebab Tewasnya Korban

Kapolres Muna AKBP Mulkaifin dalam keterangan resminya membenarkan jika korban dibawa ke Polres Muna. Namun pada Rabu (4/5) sekira pukul 08.30 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter RSUD Kota Raha.

Ia mengungkapkan hasil visum almarhum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuhnya. Namun polisi belum menjelaskan lebih lanjut kronologi meninggalnya korban.

"Hasil pemeriksaan pihak rumah sakit disampaikan bahwa tidak ada tanda-tanda tindakan kekerasan di tubuh korban," ujarnya

Mulkaifin berjanji akan melakukan penanganan lebih jauh guna mengetahui secara pasti tewasnya warga tersebut.

"Kami akan mengirim ke laboratorium sampel darah korban yang diambil oleh dokter, air liur serta tinjanya yang dianggap mengandung zat kimia untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," papar dia.




(hmw/nvl)

Hide Ads