Viral Pedagang Pasar di Pinrang Adu Mulut dengan Kades Gegara Retribusi

Viral Pedagang Pasar di Pinrang Adu Mulut dengan Kades Gegara Retribusi

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 14 Apr 2022 04:06 WIB
Video pedagang di Pinrang, Sulsel adu mulut dengan Kades gegara meminta retribusi viral di media sosial.
Video pedagang di Pinrang, Sulsel adu mulut dengan Kades gegara meminta retribusi viral di media sosial. Foto: (dok. istimewa)
Pinrang -

Viral di media sosial kepala desa (kades) Matunru-tunrue, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) didebat sejumlah pedagang gegara meminta retribusi pasar. Para pedagang tak menyambut baik kedatangan kades tersebut karena mereka tak pernah diajak musyawarah sebelumnya.

Dalam video beredar, tampak kades bernama Jufri menemui para pedagang di pasar untuk meminta retribusi pasar. Bukannya menerima bayaran retribusi, kades Jufri langsung didebat pedagang.

Terlihat para pedagang protes sehingga terjadi ketegangan antara kades dengan para pedagang. Jufri sempat memprotes pedagang agar tak usah berbicara jika memang tidak mau membayar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang pedagang kemudian menjelaskan bangunan pasar lebih dulu ada sebelum sang kades menjabat sebagai kepala desa.

"Kami membayar untuk dipindahkan itu Pak Desa. Kamu belum menjadi desa," kesalnya dengan nada suara meninggi ditujukan kepada kepala desa.

ADVERTISEMENT

Sang Kades terlihat tak bergeming, ia tetap ngotot menyuruh pedagang untuk membayar. Pedagang yang lain menyanggah. Mereka mengusulkan agar sengketa soal pembayaran dibahas setelah pasar selesai.

"Bagus setelah pasar tutup dibahas itu," terdengar dari suara salah pedagang perempuan.

Dikonfirmasi terkait adu mulut pedagang dengan Kepala Desa, salah seorang pedagang berinisial J mengaku pihaknya keberatan terhadap sikap Kepala Desa Matunru-tunrue. Sebab hanya langsung mau memindahkan pedagang tanpa ada musyawarah. Pemindahan lokasi berjualan pun dinilai sangat tidak sesuai sebab tempat yang lama lebih bagus.

"Saya dulu beli itu tempat. Ada tiga los. Jadi kalau dipindahkan ke tempat yang tidak sebagus yang sekarang jelas kami tidak mau," bebernya.

J menjelaskan, pihaknya juga bersama sekitar kurang lebih 100 pedagang yang lain tidak mau langsung membayar retribusi. Harus ada penjelasan soal retribusi dan besarannya.

"Dulu kan kami beli los, jadi untuk retribusi itu tidak dipatok. Berapa-berapa pedagang ikhlas memberikan ke pengelola pasar," jelasnya.

Ia pun berharap agar pihak Kecamatan bisa menjembatani masalah sengketa dan membahas jalan keluar agar para pedagang dapat kembali berjualan.

"Kita mau adakan musyawarah dulu. Kami berharap Pak Camat mau pertemukan kami semua. Kami mau bahas soal renovasi pemindahan tempat kok seperti itu. Juga retribusi kami mau dibahas dulu jangan langsung diminta begitu," imbuhnya.

Camat Cempa, Kamaruddin Yakub yang ditanya terkait kejadian tersebut mengaku belum mendapatkan informasi. Ia mengaku akan segera memanggil Kepala Desa untuk mendapatkan kejelasan.

"Belum ada saya dapat laporannya. Insyaallah kami akan panggil Pak Desa untuk mendengar masalahnya," paparnya.

Terkait masalah renovasi pasar yang informasinya menjadi sengketa antara Kepala Desa dan pedagang, ia menjelaskan bahwa memang pada dasarnya pasar tradisional dikelola oleh pemerintah desa sebab merupakan aset desa.

"Pasar itu memang aset desa sehingga memang pada dasarnya wajar ada retribusi yang dipungut. Nah kami akan panggil untuk perjelas soal retribusi yang informasi sementara diributkan tersebut," urainya.

Staf Desa Matunru-tunru, Jufri menyampaikan ia bersama Kepala Desa saat kejadian. Ia membantah kades melakukan pungutan. Justru sedang mau mengatur pedagang.

"Jadi Pak Desa mau atur agar tidak campur antara pedagang sayur, pedagang ikan, pedagang pakaian. Tapi warga menolak," jelasnya.

Ia menepis tidak ada sampai saat ini diatur retribusi. Nantinya akan diagendakan pertemuan untuk membahas terkait retribusi.

"Belum ada pembicaraan soal retribusi. Nanti diagendakan sambil memanggil BPD juga dan pedagang," urainya.




(asm/hmw)

Hide Ads