Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) membangun Mal Pelayanan Publik (MPP) senilai Rp 5,8 miliar yang ditarget rampung tahun ini. Segala jenis pelayanan perizinan hingga administrasi kependudukan (adminduk) bakal dengan mudah diakses dalam satu tempat.
"Bangunan Mal Pelayanan Publik sangat dinantikan oleh masyarakat dan memang menjadi satu persyaratan bagi suatu daerah yang pelayanan complete (lengkap)," kata Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi usai melakukan peletakan batu pertama Rabu (13/4/2022).
MPP Bone ini dibangun di titik nol Kota Watampone Jalan Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang. Fashar menyebut, lokasi MPP ini sangat strategis dan mudah dijangkau masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada lagi pelayanan di kantor-kantor, misalnya mau buat KTP tidak perlu lagi ke Disdukcapil, cukup di sini (MPP) saja bisa jadi, mau buat pasport cukup di sini," tambahnya.
Dalam satu tempat, warga nantinya bisa mengakses pelayanan publik atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi. Gedungnya dibangun dengan empat lantai.
"Mall Pelayanan Publik Kabupaten Bone akan dibangun dengan empat lantai," sebut Fahsar.
Dia menyebut, tiap lantai akan diisi jenis layanan dari pemerintah daerah, hingga badan usaha milik daerah maupun negara. Tiap instansi punya tempat dalam MPP Bone tersebut ke depan.
"Lantai 1 dan 2 akan diperuntukkan semua bentuk pelayanan pemerintah daerah maupun baik instansi vertikal, seperti Pertanahan, PDAM, Sintap, Polres, semuanya disiapkan di sini," sambung dia.
Fahsar berharap MPP Bone bisa segera selesai dibangun dan dioperasionalkan. Program infrastruktur ini hadir sebagai wadah mengakselerasi pelayanan terhadap masyarakat.
"Insyaallah bangunan ini akan menjadi bangunan penuh berkah apalagi dilakukan di bulan Ramadan, akan menjadi kebanggaan bagi kita semua dan menjadi ikon Bone dalam melayani masyarakatnya," jelasnya.
Sementara Kadis Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bone Askar menuturkan, proyek senilai Rp 5,8 miliar akan dibangun selama 8 bulan. Tahun ini diharapkan sudah bisa rampung.
"Waktu pelaksanaan proyek ini selama delapan bulan. Waktu pelaksanaan proyek 12 April dan diperkirakan akan selesai awal Desember 2022," ujar Askar.
(sar/tau)