Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bakal menggelar kompetisi balapan resmi demi mengatasi aksi balap liar yang merajalela di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lomba adu kecepatan ini dilaksanakan di ruas Jalan AP Pettarani Makassar di waktu tengah malam selama Ramadan mulai pekan ini.
"Saya harap selain itu tak ada lagi balap liar di jalan dan saya undang anak-anak muda yang punya talenta balap ikut ini," tegas Danny saat dihubungi detikSulsel, Minggu (10/4/2022).
Danny mengaku sudah membicarakan rencananya ini ke Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto. Pelaksanaannya dikerjasamakan dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang direncanakan mulai Minggu dini hari (17/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini disebut sudah mendapat persetujuan Kapolrestabes Makassar. Hanya saja ditekankan agar lampu penerangan di lokasi balapannya nanti dimaksimalkan.
"Saya sudah koordinasi juga dengan Kapolrestabes, beliau sudah setuju," lanjut dia.
Dia melanjutkan, pemilihan lokasi balapan di ruas Jalan AP Pettarani Makassar, Kecamatan Panakkukang mempertimbangkan tempatnya yang strategis. Kawasannya terletak di tengah kota, dan mudah dijangkau warga.
"Akhirnya kita pilih Jalan Pettarani, karena pertimbangannya semua di tengah (Kota Makassar)," papar Danny.
Danny mengklaim pelaksanaan kompetisi balapan resmi bertajuk Lantang Bangngia Street Race ini tidak akan mengganggu pengguna jalan. Apalagi waktu pelaksanaan balapannya dipilih di waktu intensitas lalu lintas yang tidak ramai.
"Malam jam 12 (malam) supaya tak mengganggu orang dan (digelar) pada segmen anak-anak suka balap liar, jam 12 sampai subuh jam 3 sahur," urai dia.
Pemenang Dapat Hadiah Utama Motor
Danny mengaku akan memberikan hadiah bagi pemenang dalam kompetisi balapan ini. Pihaknya sementara mencari sponsor yang bisa diajak kerja sama untuk mengakomodir hadiah.
"Nanti kita terakhir seri terakhir dekat lebaran baru kita kasih hadiah. Hadiahnya itu dalam bentuk jaket, helm, kira-kira begitu. Kita coba cari sponsor, siapa tahu hadiahnya bisa motor," ujar dia.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Andi Pattiware menambahkan, jalur lintasan balapan ini sepanjang 210 meter di ruas Jalan AP Pettarani. Namun ini masih dimatangkan, termasuk pemberian hadiah.
"Sementara itu dulu, tapi nanti di seri ketiganya ada hadiah yang akan kami siapkan. Sementara sponsor dicari," terangnya.
Solusi Jangka Pendek Tunggu Sirkuit Untia
Danny Pomanto menegaskan, kompetisi balapan resmi ini solusi jangka pendek mengatasi aksi balap liar. Solusi jangka panjangnya menunggu lewat pembangunan kawasan olahraga (KOR) di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
"Inikan judulnya nanti semangatnya adalah road to Untia eko-sircuit Makassar. (Kompetisi balap ini) persiapan menuju sana (hadirnya) sirkuit (di Untia)," ungkap Danny.
Pembangunan sirkuit balap itu rencananya dipaketkan dengan Kawasan Olahraga (KOR) di Untia. Pemkot Makassar menyiapkan anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk proyek tersebut tahun ini.
"Jadi (kompetisi balapan resmi ini) lebih kepada penyalurannya mereka (akan adu kecepatan bermotor)," ungkapnya.
DPRD Dukung demi Pengembangan Atlet Balap
Rencana Pemkot Makassar ini disambut baik DPRD Kota Makassar. Kompetisi balap demi mengatasi aksi balap liar ini diharapkan sebagai momen pengembangan talenta atlet balap motor.
"Kita berharap dengan seperti itu (kompetisi balapan resmi) bisa melahirkan atlet balap nanti," tutur Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar, Rachmat Taqwa Qurais kepada detikSulsel, Minggu (10/4).
Menurutnya aksi balap liar selama ini memang sulit dicegah. Lantaran generasi muda tidak punya sarana sirkuit khusus untuk menyalurkan minat dan bakatnya akan adu kecepatan.
"Kita berikan apresiasi pemerintah kota, dan kepada adik-adik kita untuk melampiaskan energi positifnya pada balapan resmi. Karena kita sudah agak kesulitan mencegah (balap liar)," tandas Rachmat.
Lokasi Balapan di Jalan Harus Lewat Kajian
Sementara Sekretaris Komisi A DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menekankan agar lokasi balapan di Jalan AP Pettarani harus dipertimbangkan masak-masak. Jangan sampai lokasinya mengganggu warga atau pengguna jalan.
"Kita harap penempatan lokasi, fasilitas terhadap itu betul-betul melalui kajian yang perlu penyempurnaan," imbau Wahab.
Pasalnya Jalan AP Pettarani Makassar selama ini ruas jalan nasional yang padat lalu lintas kendaraan. Waktu pelaksanaan balapan pun mempertimbangkan situasi itu.
"Kalau (di Jalan) Pettarani, apakah Pettarani di jam-jam tertentu misalkan larut malam sampai sahur itu beban pengguna lalu lintas berkurang atau tidak, berapa kilometer yang harus dimanfaatkan. Itu perlu Pemkot harus punya kajian," jelasnya.
(sar/hmw)