Danny lantas menyindir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel yang belum mendiskusikan terkait proyek Twin Tower itu ke pihaknya. Dirinya bertanggung jawab sebagai pemimpin wilayah tingkat II Kota Makassar.
"Karena Pemprov itu kan dalam otonomi daerah tidak punya wilayah, bagus tong itu kalau dia diskusikan (lahan pembangunan Twin Tower) dengan yang punya wilayah," ucap Danny saat diwawancara, Jumat (8/4/2022).
"Yang punya wilayah itu tingkat II loh, kemudian tingkat II punya perda (peraturan daerah) yang disepakati lewat wakil-wakil rakyat," sambung dia.
Danny mengaku, lahan Twin Tower yang dibangun di atas lahan seluas 8 hektare sedianya disiapkan untuk kawasan RTH. Rencananya lahan itu akan dibangun dengan nama alun-alun New Karebosi Makassar.
"Bahwa di situ (lahan pembangunan Twin Tower harusnya) alun-alun kota New Karebosi, artinya itu milik masyarakat. Kan tidak baik, justru pemerintah yang datang ambil milik masyarakat," ujarnya.
Hal itulah yang mendasari Danny mengambil kebijakan menghentikan pembangunan Twin Tower di kawasan CPI pada Maret 2021 lalu. Proyek itu dianggap melanggar karena dibangun di atas lahan RTH, di samping tidak punya izin mendirikan bangunan (IMB).
"Tidak boleh, harus taat aturan, bukan saya yang larang. Kalau saya menyangkut haknya rakyat Makassar pasti saya bela," tegas Danny.
Rencananya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga akan membangun konsep gedung menara kembar serupa yang diberi nama New Balai Kota. Hanya saja Danny membantah jika rencananya itu meniru konsep Twin Tower.
"Ini (rencana New Balai Kota) sudah dua tahun (dikonsep) sebelum yang pikir menara kembar (Twin Tower). Kita sudah launching (konsep New Balai Kota), ada maketnya, sudah masuk tata ruang," urai dia.
Pembangunan New Balai Kota akan dibangun di atas lahan seluas 3,3 hektare dengan skema investasi. Lokasi pembangunan menara kembar 36 lantai itu di dekat jembatan gerbang masuk kawasan CPI.
"Di gerbangnya CPI. Sebenarnya (lokasi proyek New Balai Kota) lebih kawasan Losari," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, pihak PT SCI atau Perseroda Sulsel menyebut lahan yang tersedia di CPI hanya untuk proyek Twin Tower. Perseroda tidak menahu soal proyek New Balai Kota yang juga bakal dibangun di CPI.
"Kalau itu saya tidak tahu (soal rencana New Balai Kota). Tetapi tidak ada lahan di sana kecuali lahan Twin Tower," ungkap Direktur Utama PT SCI Yasir Mahmud, Selasa (5/4).
Pihaknya saat ini menjajaki investor baru untuk kelanjutan proyek ini. Investor baru ini nanti yang memutuskan menggunakan desain lama atau punya desain sendiri.
"Ya kalau Twin Tower mau dilanjut maka berat. Dimana mau diambilkan lahan (New Balai Kota). Bukan domain saya (soal lahan)," jelasnya.
Dia menuturkan saat ini proses penyertaan lahan dari Pemprov ke PT SCI sementara perampungan. Sekitar 8 hektare lahan di CPI akan digunakan untuk kelanjutan proyek Twin Tower.
"Beberapa investor yang berminat membangun Twin Tower akan kita bahas setelah penyertaan aset ini rampung. Investornya ada dari Jakarta," papar Yasir.
Apalagi pondasi awal proyek Twin Tower sebenarnya sudah mulai dibangun. Capaiannya konstruksinya sekitar 9%.
"Pondasinya kan sudah jadi. Sudah sekitar 9%. Ya nanti apakah investor akan melanjut atau investor ini punya desain sendiri," tukasnya.
(sar/nvl)