Pemprov Sulsel melalui PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel membangun bakal Twin Tower di atas lahan seluas 8 hektare. Perseroda kemudian mengatakan rencana New Balai Kota tidak diketahui lahan pembangunannya di CPI.
"Kalau itu saya tidak tahu (soal rencana New Balai Kota). Tetapi tidak ada lahan di sana kecuali lahan Twin Tower," ungkap Direktur Utama PT SCI Yasir Mahmud, Selasa (5/4/2022).
Meski sempat mandek, Yasir menegaskan Twin Tower dipastikan akan tetap berlanjut. Kerja sama dengan investor baru tengah dijajaki dengan asumsi desain rencana awal akan berubah.
"Beberapa investor yang berminat membangun Twin Tower akan kita bahas setelah penyertaan aset ini rampung. Investornya ada dari Jakarta," papar dia.
Investor baru nanti ini akan menentukan desain Twin Tower. Apalagi pondasi awal proyek Twin Tower sebenarnya sudah mulai dibangun.
"Pondasinya kan sudah jadi. Sudah sekitar 9%. Ya nanti apakah investor akan melanjut atau investor ini punya desain sendiri," tukasnya.
Sementara status Waskita Karya investor sebagai pelaksana proyek Twin Tower sebelumnya belum jelas. Menyusul rencana penjajakan investor baru itu.
"Kalaupun kemudian investor baru tetap mempercayakan Waskita sebagai pelaksana (konstruksi), maka itu tinggal dilanjut," urai Yasir.
Dirinya pun enggan mengomentari soal pembangunan New Balai Kota yang punya kemiripan konsep dengan Twin Tower. Apalagi dia tak mengetahui pasti lahan pembangunan proyek Pemkot Makassar itu di CPI.
"Dimana mau diambilkan lahan (New Balai Kota). Bukan domain saya (soal lahan)," tegasnya.
Sementara SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho menuturkan, siapapun investornya tetap menunggu status tanahnya. Untuk kelanjutan proyek, Waskita menunggu konfirmasi dari Perseroda terkait isu lahan yang terkait Pemkot dan Pemprov.
"Untuk ini yang lebih tepat update-nya memang dari Perseroda. Dan pelimpahan dari Pemkot ke Pemprov lalu ke Perseroda juga menurut Pemkot masih bermasalah," jelas dia.
Danny Tegaskan Lahan New Balai Kota
Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menegaskan, pembangunan New Balai Kota akan dilakukan di kawasan CPI. Lahan seluas 3,3 hektare disiapkan di samping jembatan pintu masuk CPI dan lokasi lahannya berbeda dengan Twin Tower.
"Pas pintu masuk, di situ kan harus ada penyerahan (lahan) 3,3 hektare (Ha). Tidak pernah saya bilang di situ tempatnya yang sama (dengan Twin Tower)," ucap Danny kepada detikSulsel, Rabu (6/4).
Dia mengklaim, lahan seluas 3,3 Ha merupakan lahan yang diberikan kepada Pemkot Makassar sebagai bentuk kontribusi pemerintah atas pembangunan kawasan CPI. Itu berdasarkan perjanjian penyerahan lahan sejak dirinya menjabat wali kota periode pertama.
"Saya yang bikin CPI ini. Ada perjanjiannya (lahan untuk Pemkot 3,3 hektare)," klaim Danny.
Kendati begitu dirinya belum mau ambil pusing perihal tudingan tidak ada lahan untuk proyek New Balai Kota. Dirinya akan mengkomunikasikan hal ini ke Pemprov Sulsel ke depan.
"Nantilah biar aja dulu. Inikan orang tidak tahu masalah," jelasnya.
Konsep Serupa Twin Tower Vs New Balai Kota
Twin Tower punya konsep serupa dengan New Balai Kota. Namun Danny tidak ingin proyek New Balai Kota yang dicanangkannya disebut meniru konsep proyek milik Pemprov Sulsel itu.
"Kan kita duluan (usung konsep) dari pada rencana Twin Tower itu," papar dia.
Secara umum konsep keduanya sama menara kembar yang digadang-gadang sebagai kantor pusat pemerintahan. Hanya saja Twin Tower lebih dulu dimulai pembangunannya dan sempat mandek.
"Kan saya sudah sejak 2018 (menjabat periode pertama wali kota) sudah dikonsep. New Balai Kota itu 2018. Kemudian twin tower itu 2022," beber Danny.
Proyek New Balai Kota rencananya bakal dibangun dengan konsep menara kembar berlantai 36 di lahan CPI seluas 3,3 hektare. Proyek ini digadang-gadang memiliki nilai investasi pembangunan Rp 2 triliun.
Sementara Twin Tower merupakan proyek mandek Pemprov Sulsel yang dimulai 2020 lalu di atas lahan seluas 8 hektare. Dengan konsep menara kembar 36 lantai dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun.
(sar/hmw)