PKS 'Goda' IAS Gabung, Siap Dukung di Pilgub Sulsel 2024

PKS 'Goda' IAS Gabung, Siap Dukung di Pilgub Sulsel 2024

Taufik Hasyim - detikSulsel
Rabu, 06 Apr 2022 11:36 WIB
DPW PKS saat silaturahmi ke kediaman Ilham Arief Sirajuddin.
Foto: DPW PKS saat silaturahmi ke kediaman Ilham Arief Sirajuddin. (Dok. Istimewa)
Makassar -

DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak Ilham Arief Sirajuddin (IAS) untuk bergabung menjadi kader sekaligus menawarkannya sebagai salah satu figur calon gubernur (cagub) di pilkada 2024 nanti. IAS sebelumnya merupakan eks kandidat Ketua Demokrat Sulsel yang gagal bersaing dengan ketua terpilih, Ni'matullah.

"Ketemu dengan pak Ilham (IAS). Silaturahmi di bulan Ramadan. Tentu kita ajak kalau bisa gabung dengan PKS. Ya kalau mau maju pilkada kita beri ruang," ungkap Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Sulsel, Ariady Arsal kepada detikSulsel, Rabu (6/4/2022).

IAS diakuinya salah satu tokoh sentral yang berpengaruh di Sulsel. IAS punya pengalaman pernah maju di pilgub. Saat itu PKS menjadi salah satu partai pengusungnya. Dengan pertimbangan ini, IAS kembali dilirik PKS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita buka ruang (kalau mau jadi kader). Namun kita hormati pilihan beliau untuk menjadi kader biasa di Demokrat. Tetapi kalau mau gabung PKS, kita sangat terbuka," tuturnya.

Bahkan IAS disebutnya banyak memberikan masukan dan saran ke PKS menjadi partai terbuka dan tidak elitis. Sehingga PKS siap menggelar karpet merah bila IAS ingin bergabung.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah kalau IAS mau gabung. Beliau ini ibarat nakhoda kapal, punya banyak penumpang. Jaringannya besar. Terpilihnya istrinya ke DPR RI juga karena efek pak IAS," jelasnya.

Menurutnya, PKS sebenarnya sudah merencanakan untuk menemui IAS namun karena kesibukan IAS di Musda Demokrat sehingga belum terlaksana. Sehingga pertemuan baru terealisasi di Ramadan usai ada penetapan Ketua Demokrat Sulsel.

"Setelah kita dengar beliau tidak menjadi Ketua Demokrat, menjadi anggota biasa baru ada kesempatan. Apalagi di Demokrat belum berproses jauh jadi kita manfaatkan momen di bulan baik ini," bebernya.

Ariady menambahkan proses di PKS saat ini memang ada dua tahapan yang berjalan. Ada penjaringan bakal calon anggota legislatif dan bakal calon kepala daerah. Proses ini satu rangkaian dilaksanakan.

"Jadi namanya menjaring. Pasang jala. Mengajak sebanyak-banyak tokoh yang mungkin bisa diajak komunikasi sejak awal," jelasnya.

Dia menambahkan banyak tokoh-tokoh potensial bisa menjadi kandidat kepala daerah. Pihaknya membuka ruang komunikasi sejak dini untuk mulai menjaring figur agar persiapan menuju pilkada bisa lebih matang.

"Jadi ini langkah awal. Termasuk tokoh-tokoh potensial lain juga partai membuka ruang," jelasnya.

Seperti diketahui, Ketua Umum (Ketum) Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih memilih Ni'matullah (Ulla) sebagai Ketua Demokrat Sulsel meski perolehan suara Ilham Arief Sirajuddin (IAS) lebih unggul pada Musda Demokrat Desember 2021 lalu.

Dari perebutan 26 suara di musda, IAS meraih 16 suara DPC, Ni'matullah 9 suara (8 DPC dan 1 DPD), sedangkan 1 suara DPP abstain.

Setelah dinyatakan gagal terpilih, IAS mengaku keputusan DPP merupakan realitas yang harus diterima sebagai seorang politikus. Dia menghargai keputusan partai politik yang kini tempatnya bernaung.

"Saya bisa menerima ini dan sedang dalam proses menimbang beberapa hal terkait langkah politik pribadi saya ke depan," jelasnya.

IAS mengapresiasi dukungan yang sudah diberikan 16 DPC Demokrat pada musda lalu. Termasuk keputusan 16 DPC menolak laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan DPD Demokrat periode lalu.

"Saya berterima kasih sekaligus memohon maaf kepada seluruh rekan yang sudah berjuang. Sesungguhnya tentang perjuangan ini, tidak pernah ada yang sia-sia. Karena kita benar-benar memahami apa yang kita perjuangkan untuk kebaikan partai ini. Tetap semangat!," tukasnya.




(tau/sar)

Hide Ads