"Alhamdulillah. Setelah menanti, DPP Demokrat akhirnya memutuskan belum memberi kepercayaan kepada saya untuk memimpin kembali DPD Demokrat Sulsel," ungkapnya dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Rabu (30/3/2022).
IAS menuturkan keputusan DPP ini merupakan realitas yang harus diterima sebagai seorang politikus. Dia menghargai keputusan partai politik yang kini tempatnya bernaung.
"Saya bisa menerima ini dan sedang dalam proses menimbang beberapa hal terkait langkah politik pribadi saya ke depan," jelasnya.
IAS mengapresiasi dukungan yang sudah diberikan 16 DPC Demokrat pada musda lalu. Termasuk keputusan 16 DPC menolak laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan DPD Demokrat periode lalu.
"Saya berterima kasih sekaligus memohon maaf kepada seluruh rekan yang sudah berjuang. Sesungguhnya tentang perjuangan ini, tidak pernah ada yang sia-sia. Karena kita benar-benar memahami apa yang kita perjuangkan untuk kebaikan partai ini. Tetap semangat!," tukasnya.
Sebelumnya, teka-teki figur Ketua Demokrat Sulsel terpilih akhirnya terjawab. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memutuskan Ni'matullah kembali menjabat untuk periode keduanya.
"Ya benar (Ni'matullah) kembali terpilih," ungkap Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra kepada detikSulsel, Rabu (30/3).
Namun dia belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh terkait keputusan DPP ini.
"Nanti akan kami infokan lebih lanjut mas," bebernya.
Informasi ini juga dibenarkan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan. Wakil Ketua MPR RI ini membenarkan Ni'matullah terpilih kembali menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel.
"Ya (terpilih lagi)," tuturnya.
Seperti diketahui, ada dua kandidat yang bersaing di musda Demokrat Sulsel, yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan ketua demisioner, Ni'matullah. Keduanya memperebutkan 26 pemilih yang terdiri dari 24 suara DPC, 1 DPD, dan 1 DPP.
Dari perebutan suara di musda, IAS meraih 16 suara DPC, Ni'matullah 9 suara (8 DPC dan 1 DPD), sedangkan 1 suara DPP abstain.
Kedua nama tersebut nasibnya ditentukan di Tim Tiga DPP Demokrat yang dipimpin AHY.
(tau/nvl)