Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Kendari, Pertamina Klaim Stok BBM Aman

Sulawesi Tenggara

Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Kendari, Pertamina Klaim Stok BBM Aman

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Selasa, 05 Apr 2022 15:50 WIB
Antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU di Kota Kendari, Sultra diklaim Pertamina dalam kondisi stok aman alias tidak ada kelangkaan.
Antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU di Kota Kendari, Sultra. Foto: (Nadhir Attamimi/detikcom)
Kendari -

Antrean kendaraan terjadi di beberapa SPBU di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) hari ini. Pertamina mengklaim tidak ada kelangkaan karena stok BBM di Kendari dalam kondisi aman.

Pantaun detikcom di SPBU Anduonohu dan Tapak Kuda Kendari Selasa (5/4/2022), terlihat kendaraan sedang mengantre cukup panjang. Kendaraan didominasi roda empat antre di jalur pengisian Pertalite dan membuat arus kendaraan di jalan raya terhambat.

Di SPBU Anduonohu antrean terjadi cukup lama. Beberapa kendaraan roda empat bahkan memilih mengisi BBM di kios ecer ketimbang mengantre lama. Padahal plat informasi SPBU memastikan semua stok jenis BBM tersedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan mengungkapkan stok BBM di seluruh SPBU Kendari dalam keadaan aman. Terlebih untuk stok BBM gasoline jenis Pertalite.

"Pertamina memastikan untuk Kendari tidak ada kelangkaan dan kami pantau stok dalam keadaan aman," kata Taufiq kepada detikcom, Selasa (5/4).

ADVERTISEMENT

Taufiq mengungkapkan konsumsi rata-rata harian untuk Pertalite di Kendari dan Konawe Raya berada di posisi 358 kiloliter. Sedangkan stok harian untuk Pertalite di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kendari mencapai 5.264 kiloliter.

"Bahkan lonjakan 10 kali lipat pun Pertamina masih menyanggupi. Jadi saat ini masih aman, kalaupun ada yang kritis akan terpantau oleh kita," ujarnya.

Taufiq menduga antrean di beberapa SPBU di Kendari disebabkan dari tingkat pemakaian masyarakat yang dinilai meningkat. Sebab di daerah Sulawesi lainnya tidak ditemukan adanya peningkatan yang signifikan.

"Di Kendari ada peningkatan konsumsi produk Pertalite, tapi sebetulnya peningkatan signifikan ini hanya terjadi di Kendari saja, di daerah Sulawesi lainnya belum ada," ucapnya.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads