Bangkai ular piton raksasa sepanjang 8 meter di pinggir jalan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih dibiarkan membusuk hingga hari ke-7. Bau busuk kian menyengat saat malam hari.
Pantauan detikcom pada Sabtu (2/4/2022) pagi, ular piton tersebut belum dilakukan penanganan oleh pihak terkait. Bangkai ular masih dibiarkan membusuk di dalam drainase Jalan dr. Sutomo, perbatasan Kelurahan Lalodati-Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Setelah 7 hari mati, badan ular tersebut sudah berair dan membusuk. Masih terlihat rangka ular tersebut tersusun rapi sehingga pengedara lewat tetap menutup hidung saat melintas di jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pagi hari, bau menyengat tidak terlalu merebak kemana-mana. Namun situasi berubah saat memasuki malam hari, bau busuk lebih menyengat bahkan dari jarak kejauhan 30 meter.
"Tadi pagi pas lewat tidak terlalu berbau, tapi ini malam kenapa berbau sekali," kata Riski, seorang pengendara yang melintas kepada detikcom.
Terpisah, Lurah Labibia Sukrin mengungkapkan pihaknya sudah memerintahkan pengurus wilayah tersebut untuk ditindaklanjuti usai viral. Wilayah tersebut masuk dalam RT 1 Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga.
"Sudah saya suruh itu Ketua RT 1 pas pertama kali ditemukan mati, ternyata mereka belum tanam," ujarnya.
Sukrin berjanji akan segera memerintahkan besok kepada warga setempat untuk dilakukan penanganan.
"Padahal saya sudah ketemu langsung di rumahnya itu ketua RT-nya, dia bilang itu RT-nya warga sudah tanam, ternyata tidak, besok saya suruh urus," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga setempat Yunus mengungkapkan ular tersebut bermula ditemukan oleh salah seorang petani yang hendak ke sawah. Saat itu, petani terjatuh akibat menyenggol piton raksasa itu.
Saat ditemukan di pinggir jalan, di kepala ular tersebut terdapat tebasan benda tajam. Diduga petani memotong ular tersebut.
Lantas, warga yang melintas tertarik dengan keberadaan ular piton raksasa itu. Lalu menguliti badan ular untuk diambil lemaknya. Warga itu mengaku akan menjadikannya minyak ular yang bisa menghasilkan uang.
(hmw/hmw)