Pupus Niat Ustaz Firanda Ceramah di Wajo Usai Ramai Penolakan Warga NU

Pupus Niat Ustaz Firanda Ceramah di Wajo Usai Ramai Penolakan Warga NU

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 27 Mar 2022 06:00 WIB
Ustaz Firanda dibatalkan ceramah di Wajo sesuai hasil rapat antara Bupati Wajo Amran Mahmud bersama Forkopimda, Pimpinan MUI, pengurus pusat As’adiyah dan sejumlah pimpinan ormas Islam di Rujab Bupati Wajo Jumat (25/3) malam. (Dok. Istimewa)
Foto: Ustaz Firanda dibatalkan ceramah di Wajo sesuai hasil rapat antara Bupati Wajo Amran Mahmud bersama Forkopimda, Pimpinan MUI, pengurus pusat As'adiyah dan sejumlah pimpinan ormas Islam di Rujab Bupati Wajo Jumat (25/3) malam. (Dok. Istimewa)
Wajo -

Pupus sudah niat Ustaz Firanda Andirja Abidin ceramah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Undangannya resmi dibatalkan Pemkab Wajo setelah keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) di Wajo menggencarkan penolakan terhadap Ustaz Firanda.

Keputusan pembatalan ceramah Ustaz Firanda di Wajo berdasarkan hasil rapat antara Bupati Wajo Amran Mahmud bersama Forkopimda, Pimpinan MUI, pengurus pusat As'adiyah dan sejumlah pimpinan ormas Islam yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Wajo Jumat (25/3) malam.

Informasi pembatalan ceramah Ustaz Firanda di Wajo awalnya disampaikan oleh Ketua PCNU Wajo Andi Muhammad Hasbi. Hasbi mengatakan Ustaz Firanda akan digantikan oleh Anregurutta Prof Syamsul Bahri A Galigo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ustaz Firanda dibatalkan. Digantikan oleh Anregurutta Prof Dr Andi Syamsul Bahri Andi Galigo, yang juga merupakan Ketua Umum PB DDI," kata Hasbi kepada detikSulsel Sabtu (26/3/2022).

Menurut Hasbi, Prof Syamsul merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI). Hasbi mengatakan Prof Syamsul juga merupakan seorang putra daerah Wajo.

ADVERTISEMENT

"Dia juga merupakan ulama kelahiran Siwa, Kabupaten Wajo," katanya.

Hasbi mengatakan, Prof Syamsul juga merupakan mantan Direktur Pengkajian Aswaja Negara Brunei Darussalam. Keilmuan keagamaannya tidak diragukan. Sebab baik pendidikan S1 maupun S2nya, masing-masing ditempuh di Universitas Al-Azhar Mesir dan Cairo University.

"Dia juga memiliki banyak karya dan hasil penelitian yang diterbitkan menjadi buku. Terutama yang terkait akidah ahli sunnah wal jamaah, maupun tentang kajian dakwah, serta pemikiran Islam," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud menyampaikan terima kasih atas berbagai masukan sehingga pihaknya bisa menghasilkan kesepakatan bersama.

"Apa yang telah kita sepakati malam ini tentu menjadi keputusan bersama. Sehingga Kami berharap dukungan dari para pimpinan ormas untuk turut membantu menyukseskan pelaksanaan peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) Ke-623 ini," ucapnya.

Sebelumnya, penolakan kedatangan Ustaz Firanda ke Wajo digencarkan oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo. Mereka sejak awal menolak kedatangan Ustaz Firanda dengan dasar anggapan Ustaz Firanda sebagai penceramah radikal.

Penolakan Ustaz Firanda tersebut dilakukan dengan seruan di media sosial. Penolakan juga berlanjut dengan aksi unjuk rasa dari Aliansi Santri Nusantara Wajo.

Peserta aksi yang tergabung dalam aliansi adalah GP Ansor, PMII Cabang Wajo, Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang, dan beberapa warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo lainnya.




(hmw/asm)

Hide Ads