Kapal Dihantam Badai-3 Hari Hilang, Nelayan Konawe Utara Ditemukan Tewas

Sulawesi Tenggara

Kapal Dihantam Badai-3 Hari Hilang, Nelayan Konawe Utara Ditemukan Tewas

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 26 Mar 2022 12:08 WIB
Nelayan hilang ditemukan meninggal di Konawe Utara
Nelayan hilang tiga hari di Konawe Utara ditemukan meninggal (Foto: Istimewa)
Konawe Utara -

Seorang nelayan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton (48) ditemukan meninggal di laut. Korban ditemukan setelah tiga hari pencarian akibat kapal yang dikemudikannya dihantam badai.

"Korban sudah ditemukan jam 09.30 Wita tadi dalam keadaan meninggal dunia," kata Humas Basarnas Kendari Wahyudi, Sabtu (26/3/2022).

Wahyudi mengungkapkan korban ditemukan sekitar 3 mil laut arah tenggara dari lokasi korban pertama kali terjatuh. Saat ini, Tim Rescue Basarnas Kendari sudah melakukan evakuasi terhadap korban untuk diserahkan ke keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban sudah kami evakuasi ke rumah duka dan diserahterimakan kepada pihak keluarga," kata Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan korban ditemukan pertama kali oleh nelayan yang sedang memancing. Sebab, kawasan ditemukannya korban merupakan tempat para nelayan biasa memancing.

ADVERTISEMENT

"Informasi awalnya dari nelayan, mereka infokan kalau ada ditemukan sesuatu yang mengapung di dekat tempat mereka mancing, diduga korban yang dicari Basarnas," ujarnya.

Tim Rescue Basarnas yang tengah mencari lalu menuju lokasi yang diberikan oleh nelayan. "Memang dari awal sudah kami informasikan ke nelayan-nelayan di sana, kalau ada yang mencurigakan silakan lapor ke kami, makanya nelayan langsung lapor," ujar dia.

Saat tiba, tim pencari memastikan informasi dari nelayan benar bahwa sesuatu yang mencurigakan mengapung adalah korban nelayan yang dicari.

"Kita temukan korban dalam kondisi terapung dengan terbalik, lalu kita evakuasi," ujarnya.

Sebelumnya, Anton dikabarkan hilang saat memancing di laut. Korban terjatuh setelah kapalnya dihantam badai.

Anton dilaporkan memancing di tengah cuaca ekstrem di Perairan Barasangan, Kecamatan Wawolesea, Rabu (23/3/2022). Korban bersama rekannya diketahui mulai turun ke laut sekitar 07.00 Wita.

"Korban saat itu akan kembali pulang, tapi kira-kira setengah 6 sore kemarin kapalnya dihantam badai, korban jatuh dan hilang," kata Humas Basarnas Kendari Wahyudi, Kamis (24/3).

Wahyudi menduga badai tersebut datang secara tiba-tiba. Sebab, dari prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca di perairan diprediksi tenang hari itu.

"Kalau lihat prediksi BMKG, cuaca hari itu sebenarnya tenang. Tapi ini badai lokal datang tiba-tiba, angin kencang dan gelombang di lokasi kejadian," ujarnya.

Makanya saat badai terjadi, korban tiba-tiba terjatuh dari kapalnya. Rekan-rekannya berusaha melakukan pertolongan, namun korban tidak bisa ditemukan.

"Hujan dan ombak besar datang akibatnya korban terjatuh dari longboat miliknya, rekan korban sudah mencari tapi nihil," ungkap Wahyudi.




(tau/hmw)

Hide Ads