Sebanyak 76 pedagang kaki lima (PKL) di Kanrerong Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berharap rencana relokasi ditunda sampai selesai bulan Ramadan. Mereka khawatir pemindahan lapak dari kawasan Karebosi mengurangi pendapatannya.
"Banyak pedagang minta biar mi selesai Ramadan dulu, karena banyak kebutuhan harapan seperti itu," kata pedagang Kanrerong Makassar, Nur ditemui di Jalan Kartini Makassar, Jumat (25/3/2022).
Makanya dia berharap ada kejelasan soal agenda relokasi Kanrerong Makassar di tiap kecamatan. Rencana relokasi diakui sudah tersebar namun belum diketahui pasti titik penempatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah tersebar info relokasi di mana-mana," papar pedagang campuran di Kanrerong ini.
Nur yang merupakan PKL dari Jalan Sunu Makassar ini telah berjualan sejak tahun 2019 di Kanrerong. Kendati begitu dia pasrah asal ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot), asal lokasinya layak.
"Tempat baru lebih bagus, lebih layaklah. Tapi lokasi tidak tahu pi," bebernya.
Kalau pun nanti direlokasi, dia berharap bisa kembali ke Kanrerong jika sudah direvitalisasi. Nur mengaku sudah nyaman berjualan di kawasan Kuliner yang berada di Karebosi Makassar itu.
"Iya, berharap kita kembali lagi dan dipindahkan di sini kalau ada tempat baru, tapi dari pemerintah ji lagi," ucap Nur.
Sementara pedagang Kanrerong Makassar lainny, Jumiati menerima rencana relokasi Kanrerong Makassar. Kepastian pemindahan ditunggu para pedagang.
"Selama belum dibongkar (lapaknya), tetap di sini. (Apalagi) belum ada lokasi pemindahan, cuman info yang tersebar (direlokasi) di 14 kecamatan di Makassar," kata Jumiati.
Dia pun menaruh harapan tetap di Kanrerong Makassar meski saat ini berjualan tanpa ada fasilitas listrik. Jumiati beranggapan pendapatan hasil berdagang di tempat itu lebih dari cukup menghidupi kebutuhan sehari-harinya.
"Omzet pendapatan bagus dan lumayan. Tapi mau atau tidak kita tetap ikut pemerintah," ucap Jumiati.
Sebanyak 76 los pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kanrerong Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal direlokasi. Mereka akan dipindahkan ke sejumlah titik yang tersebar di tiap kecamatan sesuai KTP atau domisili para pedagang.
"Itu berdasarkan asal alamat mereka masing-masing. Misalnya dari Tamalanrea, PKL pengguna los itu nanti kita relokasi juga dengan losnya di Kecamatan Tamalanrea," ucap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Makassar, Sri Sulsilawati kepada detikSulsel, Kamis (24/3).
Dia menjelaskan los pedagang yang direlokasi hanya PKL yang memenuhi selama ini beraktivitas sesuai aturan. Pasalnya dari total 226 lapak yang ada di Kanrerong, hanya 76 los yang layak setelah diverifikasi, sedangkan sisanya dinilai ilegal karena sewa-menyewa lapak.
"Saat ini kita lihat yang diprioritaskan untuk direlokasi adalah PKL-PKL yang tidak melanggar Perwali Nomor 29 tahun 2018 tentang PKL Kanrerong," jelasnya.
(sar/tau)