Warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadu ke DPRD dicoret dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) oleh kepala desa (kades) terpilih. Kades lantas membantah pencoretan itu dan mengungkap faktanya.
"Dia memang tidak pernah masuk dalam daftar penerima. Tetapi kami sudah surati itu Nurhaeda (pelapor) untuk bicarakan baik-baik. Karena selama ini tidak pernah konsultasi di desa atau pun kecamatan," kata Kades Bulu Ulaweng, Kecamatan Patimpeng, Bone, Akbar kepada detikSulsel Selasa (22/3/2022).
Akbar menerangkan nama Nurhaeda selama ini bukan sebagai penerima BLT. Nama penerima adalah orang tua Nurhaeda yang sudah meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian menilai ada yang sengaja memprovokasi Nurhaeda terkait pencoretan nama orang tuanya sebagai penerima BLT. Bahkan Akbar menuding provokasi ini berasal dari lawan politiknya ketika Pilkades November 2021 lalu.
"Semacam ada yang desain atau peralat ini Nurhaeda. Karena sebenarnya tidak ada masalah di bawah. Dugaanku seperti itu, permaianan dari lawan politikku dulu, karena bukan cuman kali ini. Sudah sering kali muncul di media soal ini BLT," ucapnya.
Sementara itu, Nurhaeda mengakui jika nama penerima BLT adalah orang tuanya. Setelah meninggal, nama yang terdaftar langsung dihapus setelah pencoblosan pada Pilkades lalu.
"Sudah mi terima Rp600.000, baru terima lagi Rp 300.000. Bilang ka saya mungkin di belakang pi baruka napanggil. Tapi tidak pernah juga, makanya ke DPRD ka melapor," beber Nurhaeda.
"Sebelum-sebelumnya menerima ji. Semenjak sudah mencoblos tidak terima maka. Mungkin persolan itu mi (beda pilihan saat Pilkades) sehingga tidak dikasih ka bantuan," sambungnya.
Kepala Seksi Linjamsos Dinas Sosial (Dinsos) Bone, Tari menegaskan kalau BLT dana desa bukan kewenangan Dinsos. Karena penganggaran BLT dana desa juga berada di desa.
"Kecuali kalau dari Kemanterian Sosial seperti BPNT yang Rp 200.000 per bulan yang baru disalurkan oleh PT POS selama tiga bulan. Itu baru kami yang tangani," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Bulu Ulaweng, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone, Sulsel mengaku dihapus dari daftar penerima BLT gegara beda pilihan saat pemilihan kepala desa Pilkades. Warga tak terima lantas mengadu ke DPRD Bone.
"Saya merasa didiskriminasi. Hanya karena beda pilihan saat Pilkades kemarin, saya dikeluarkan dari penerima BLT, sementara ada warga yang bukan kategori miskin justru menerima bantuan," kata warga Desa Bulu Ulaweng Nurhaeda, Senin (21/3).
Nurhaeda mengadukan hal ini ke DPRD Bone bersama seorang warga lainnya, Hasma. Selain mereka, ada 5 warga lainnya yang juga dikeluarkan dari daftar penerima BLT.
"Total ada 7 warga miskin di sana (Desa Bulu Ulaweng) yang dihentikan bantuannya," ungkap Nurhaeda.
(asm/tau)