.webp)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan 12.863 dosis vaksin COVID kadaluwarsa. Vaksin kedaluwarsa lantaran sempat ditahan tidak untuk umum.
"Iya memang tidak bisa dipungkiri ini (vaksin) AstraZeneca banyak yang kadaluwarsa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari, Ellfi kepada detikcom, Senin (21/3/2022).
Ellfi mengungkapkan vaksin kedaluwarsa dikarenakan adanya aturan penggunaan jenis vaksin AstraZeneca pada awal-awal penyuntikan. Kala itu hanya boleh untuk TNI-Polri. Sudah kedaluwarsa sejak 28 Februari 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya karena jenis ini memang hanya diperuntukkan untuk TNI-Polri, tidak diperbolehkan untuk masyarakat umum, nanti akhir-akhir ini baru boleh (untuk umum)," paparnya.
Saat ini, semua jenis vaksin yang kadaluwarsa telah disimpan dengan baik. Ellfi memastikan sistem penyimpanannya cukup aman sehingga bisa diantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Penyimpanannya tidak semua di Dinkes, ada di RS Korem, Polda, RS Bhayangkara, sesuai dengan faskesnya masing-masing. Sudah dikategorikan juga penyimpanannya," paparnya.
Ellfi mengungkapkan belum mendapatkan instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait tata cara pemusnahan. Kemenkes hanya menginstruksikan untuk disimpan dahulu.
"Belum dimusnahkan karena belum ada aturan seperti apa metode pemusnahannya. Jadi instruksi dari Kemenkes disimpan saja sesuai penyimpanannya sampai ada instruksi," ungkapnya.
Adapun vaksin yang kedaluwarsa periode 2021-2022 sebanyak 12.863 dosis terbagi dalam 1.245 vial. Di antaranya Coronavac 7 dosis, Moderna 1.666 dosis, dan AstraZeneca 11.190 dosis.
(asm/nvl)
