Bapak dan anak menganiaya pegawai SPBU Empagae Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penganiayaan terjadi gegara keduanya ingin membeli solar melebihi ketentuan namun tak dilayani.
"Penganiyaan secara bersama-sama oleh bapak BD (50) dan anak RN (26) terhadap pegawai SPBU RM (29)," kata Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam kepada detikSulsel, Kamis (17/3/2022).
Insiden ini bermula ketika bapak dan anak hendak membeli solar melebihi ketentuan. Petugas SPBU lantas menolak melayani pembelian yang berlebihan. Lantaran tidak terima, bapak dan anak langsung melakukan pemukulan terhadap petugas SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku melakukan pemukulan menggunakan tangan kosong, sehingga korban mengalami luka bengkak di bagian wajahnya," tambahnya.
Islam menyebutkan, kejadian itu terjadi pada Kamis (10/3) lalu. Awalnya, polisi mengamankan RN seorang diri. Namun ketika kasus tersebut dikembangkan, terungkap bahwa penganiayaan itu dilakukan secara bersama-sama setelah penyidik kepolisian membuka kamera pengintai atau CCTV di SPBU Empagae.
"Kemarin siang BD pun dijemput oleh Tim Resmob Polres Wajo di kediamannya di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Proses penyidikan pun telah berlangsung di Mapolres Wajo, dan kedua pelaku telah ditahan," bebernya.
"Keduanya disangkakan pasal 351 dan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukumannya 4 tahun penjara," sambungnya.
Sekadar diketahui kelangkaan solar terjadi hampir di semua daerah di Sulsel. Sopir truk di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) meradang akibat solar langka. Demi mengisi BBM jenis solar, mereka rela antre berjam-jam sampai di 3 SPBU karena dijatah hanya 40 liter sekali isi.
Pantauan detikSulsel di SPBU Lamajakka, Desa Wattang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Selasa (15/3), tampak antrean panjang truk sedang mengantre mengisi BBM. Mereka memarkir kendaraannya di bahu Jalan Trans Sulawesi.
"Sudah sejak jam 4 pagi menunggu tetapi belum ada. Katanya solar habis, jadi terpaksa kita tunggu sampai ada suplai baru berangkat," beber salah seorang supir, Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Selasa (15/3).
Begitu juga antrean truk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menimbulkan kemacetan parah. Kemacetan paling panjang diperkirakan sejauh 1 kilometer.
Pantauan detikSulsel, Selasa (15/3) sekitar pukul 11.34 Wita, kemacetan pertama terjadi dari arah Kabupaten Maros menuju ke arah Kota Makassar. Kemacetan tepatnya terlihat mulai dari area Daya, Makassar hingga ke perepatan BTP. Kemacetan terjadi karena adanya antrean truk dekat SPBU Daya.
Kemudian pada arah sebaliknya dari Kota Makassar menuju Maros, antrean truk juga terlihat di SPBU di depan Polda Sulsel. Antrean truk mengisi BBM membuat kendaraan mengular sekitar 500 meter.
(tau/nvl)