Operasional Teman Bus Trans Mamminasata Ikut Tersendat Gegara Solar Langka

Operasional Teman Bus Trans Mamminasata Ikut Tersendat Gegara Solar Langka

Andi Nur Isman - detikSulsel
Senin, 14 Mar 2022 13:22 WIB
Trans Mamminasata
Bus Trans Mamminasata Makassar. Foto: (dok. Dirjen Perhubungan Darat)
Makassar -

Kelangkaan BBM jenis solar di Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat operasional Teman Bus Trans Mamminasata turut terkena imbasnya. Target operasional bus Trans Mamminasata disebut mengalami penurunan akibat sering lama mengantre di SPBU.

"Ya, kalau solar langka dia (Trans Mamminasata) pasti terganggu operasionalnya. Karena kan dia punya target per hari, sehingga kelangkaan solar pasti operasionalnya terganggu," ucap Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Aruddini saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (14/3/2022).

Aruddini mengungkapkan Trans Mamminasata juga ikut dalam antrean panjang untuk mengisi solar sejak beberapa hari lalu. Hal ini membuat jadwal pemberangkatan jadi molor dari estimasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia targetnya 260 kilometer (jarak tempuh) per hari. Nah, kalau solar kekurangan, ya targetnya kemungkinan tidak tercapai itu," ungkapnya.

Meski begitu, Aruddini mengaku belum menerima data pasti mengenai penurunan operasional Trans Mamminasata. Namun ia memastikan kelangkaan solar ini berdampak signifikan terhadap capaian target operasional yang telah ditentukan.

ADVERTISEMENT

"Semuanya tidak kaku. Karena itu bisa terjadi karena force majeure di luar perkiraan, jadi itu harus dibuatkan berita acara," kata dia.

Terkait penurunan capaian operasional Trans Mamminasata, Aruddini mengaku akan membuat laporan tertulis kepada pemerintah pusat. Sebab sebelumnya sudah ada perjanjian kontrak yang ditandatangani

"Tentu dalam hal ini terkait bagaimana nanti perjanjian dalam kontrak, tidak tercapai misalnya, karena bahan solarnya yang langka di Sulsel terus dibuat laporan tertulis," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan antrean solar ini terjadi akibat SPBU melakukan penghematan menjelang akhir triwulan pertama 2022.

"2 Tahun terakhir ini ditetapkan per SPBU kuotanya. Nah ketika kuotanya per SPBU otomatis ini kan udah dekat triwulan 1, masing-masing SPBU itu berupaya menjaga kuota di TW 1 itu tidak jebol," jelasnya saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (10/3).

Taufiq menyampaikan, penghematan ini dilakukan sejumlah SPBU untuk menghindari ganti rugi ketika kuota jebol. SPBU harus mengganti rugi kepada negara selisih dari penyaluran BBM bersubsidi jika itu terjadi.

"Akhirnya mereka ya menghemat. Memesan ke kita itu diatur agar sampai akhir triwulan cukup," bebernya.




(asm/hmw)

Hide Ads