Wanti-wanti Andi Sudirman Agar Masjid 99 Kubah Tak Jadi Tempat Politik

Wanti-wanti Andi Sudirman Agar Masjid 99 Kubah Tak Jadi Tempat Politik

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 13 Mar 2022 09:15 WIB
Masjid 99 Kubah di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar.
Foto: Masjid 99 Kubah di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar. (Andi Nur Isman/detikSulsel)
Makassar -

Masjid 99 Kubah resmi dibuka bagi masyarakat umum yang pemanfaatannya secara perdana diresmikan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman. Ikon wisata religi sebagai sarana ibadah, bukan jadi tempat berpolitik.

Pembukaan perdana Masjid 99 Kubah ditandai dengan salat Zuhur berjemaah pada Sabtu (12/3/2022). Agenda pertama Andi Sudirman pasca-dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Sulsel.

Sebelum digunakan perdana, Masjid 99 Kubah melalui perjalanan panjang yang tak mulus selama pengerjaan. Sejak dibangun 2017, pembangunannya sempat tersendat di 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga baru dilanjutkan dengan menganggarkan kelanjutannya pembangunannya senilai Rp 23,5 miliar di APBD tahun 2021 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Sejumlah bagian masjid direhabilitasi agar bisa difungsionalkan lebih dulu.

Maka penyempurnaannya akan menyusul kemudian. Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran Rp 45 miliar di 2022 untuk menuntaskan seluruh bagian Masjid 99 Kubah tersisa yang belum dikerjakan, seperti tambahan kubah, menara, hingga pelataran.

ADVERTISEMENT

"Masjid ini sudah bisa terus digunakan," kata Gubernur Sulsel Andi Sudirman saat penggunaan perdana Masjid 99 Kubah.

Fungsional Masjid Telat dari Rencana

Sedianya Masjid 99 Kubah bisa difungsionalkan akhir 2021 lalu. Namun melenceng dari rencana lantaran ada bagian masjid yang butuh perhatian khusus lantaran lama terbengkalai.

"Ada juga (atap) bocor kita perbaiki kembali, karena mungkin lama tidak kita manfaatkan," sebut Andi Sudirman.

Pemprov menganggarkan kelanjutan pembangunan Masjid 99 Kubah tahun 2021 lalu. Namun dananya hanya mengakomodir perbaikan terbatas, semisal atap, pelataran, mimbar, penampungan air, tempat wudu, hingga basement.

"Makanya bersamaan dengan itu kita perbaiki semua, benahi, akhirnya perlahan bersihkan juga," paparnya.

Menurutnya, Masjid 99 Kubah menunjang kawasan Center Point Indonesia (CPI) yang selama ini butuh tempat ibadah. Selama ini warga yang berkunjung ke CPI mesti ke masjid di Anjungan Losari ketika hendak beribadah.

"Ada masjid terdekat Amirul Mukminin (di Anjungan Pantai Losari) tapi harus berputar kembali karena satu arah jadi merepotkan," tandasnya.

Masjid 99 Kubah resmi dibuka dan digunakan perdana warga.Suasana saat warga mengikuti salat zuhur perdana di Masjid 99 Kubah. Foto: Andi Nur Isman/detikSulsel

Imam-Muazin Diseleksi Ketat Pemprov

Pemprov Sulsel lebih dulu menggelar seleksi imam dan muazin. Mereka yang terpilih pun langsung bertugas perdana di momen pembukaan Masjid 99 Kubah pada Sabtu (12/3).

"Jadi tidak sembarang bisa menjadi imam di tempat ini," ungkap Andi Sudirman.

Makanya seleksi yang dilakukan ketat. Khusus imam saja, dipersyaratkan orang yang punya hafalan Alquran minimal 15 juz. Sedangkan muazin, salah satunya hafiz minimal 2 juz.

"Seleksinya juga tidak gampang-gampang. Saya tidak bisa masuk. Kenapa? Karena hafalannya harus minimal tadinya 20 juz (Alquran) kita turunkan jadi 15 juz untuk menjadi imam," urai dia.

Andi Sudirman pun resmi mengukuhkan imam dan muazin saat penggunaan perdana Masjid 99 Kubah. Ada empat imam dan 2 muazin yang dipilih usai lolos seleksi.

Mereka yang terpilih dalam seleksi, ialah Muhammad Syahrul Habib, Muh. Iqbal Coing, Abdul Aziz Bin Abubakar, dan Muhammad Habib Fathuddin sebagai imam tetap. Sedangkan sebagai muazin ialah Takbir Fitra Jaya dan Arfan Yusran.

Gubernur Sulsel resmi membuka penggunaan perdana Masjid 99 Kubah.Suasana salat zuhur perdana di Masjid 99 Kubah. Foto: Andi Nur Isman/detikSulsel

Masjid Bukan Tempat Kampanye Politik

Gubernur Sulsel Andi Sudirman menekankan agar ikon wisata religi Sulsel ini dimanfaatkan dengan baik sebagai tempat beribadah. Masjid 99 Kubah jangan sampai dipolitisasi orang atau golongan tertentu untuk kampanye agenda politik.

"Kalau dia mengandung makna politik maka mohon maaf tidak bisa di tempat ini. Tidak boleh masjid ini dijadikan tempat berpolitik," tegas Andi Sudirman, Sabtu (13/3).

Dirinya tak ingin Masjid 99 Kubah jadi tempat mengajak keributan bahkan memprovokasi. kekhawatiran yang berpotensi terjadi ketika menjelang momen pemilihan umum (pemilu).

"Jadi lihat nanti kalau sudah mau pemilihan, pilkada, pileg, tempat ini harus steril dari tempat calon-calon untuk naik ke mimbar ini," ucap dia.

Dia menyampaikan Masjid 99 Kubah terbuka untuk umum, namun dalam pengelolan Pemprov Sulsel. Maka tiap pemanfaatannya oleh orang atau golongan tertentu, harus melalui filter Pemprov Sulsel.

"Jadi ini akan difilter oleh Kesra kita nanti. Saya minta tolong semua difilter," ucap dia.

Makanya masjid harus jadi tempat mempersatukan umat dengan ajakan kebaikan. Dia pun mewanti-wanti akan menindak tegas jika pemanfaatan Masjid 99 Kubah tidak sesuai peruntukkannya.

"Kalau ada laporkan langsung kepada saya," tegas Andi Sudirman




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads