Rektorat UHO Minta Korban Calo UKT Lapor Polisi

Sulawesi Tenggara

Rektorat UHO Minta Korban Calo UKT Lapor Polisi

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 11 Mar 2022 22:15 WIB
buying illegal foreign passport hands exchanging money and documents buyer seller
Ilustrasi. Foto: (Thinkstock)
Kendari -

Pihak rektorat Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong mahasiswa yang diduga kena tipu calo pemotongan uang kuliah tunggal (UKT) melapor ke polisi. Tindakan itu dinilai sudah di luar kewenangan kampus.

"Kami mendorong mereka (korban dugaan kena tipu calo) kooperatif untuk lapor ke polisi bahwa mereka sudah ditipu," kata Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UHO Kendari, Nur Arafah kepada detikcom, Jumat (11/3/2022).

Menurutnya, pihak kampus membutuhkan dukungan para mahasiswa yang diduga korban untuk membuat laporan kepolisian agar bisa mengungkap kasus tersebut. Sebab hal ini dinilai sudah masuk tindak pidana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada dugaan penipuan itu, cepat lapor polisi biar terang benderang. Supaya siapa yang terlibat bisa diusut," tegasnya.

Setelah laporan ditindaki polisi, Arafah meminta korban yang kena tipu calo UKT kembali melapor ke pihak rektorat. Jika pelakunya adalah mahasiswa maka pihak kampus tidak segan-segan memberikan sanksi tegas.

ADVERTISEMENT

"Kalau laporan ke rektorat itu berkaitan dengan etik. Ada sanksinya. Tapi kalau ke polisi juga lebih bagus karena ada sanksi pidananya," papar dia.

Saat ditanya ada tidaknya oknum rektorat yang ikut terlibat dalam penipuan ini, Arafah belum ingin banyak berkomentar. Dia mengaku tak ingin berspekulasi sebelum semuanya jelas.

"Semua itu dugaan (ada orang dalam terlibat). Kita tidak bisa bilang ada atau tidak kalau tidak ada (laporan ke polisi). Intinya laporan, dan silakan kawal, kita usut ramai-ramai," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa UHO Kendari ramai-ramai mengadu ke pihak rektorat terkait dugaan kena tipu calo pemotongan uang kuliah tunggal (UKT). Pihak kampus menyebut sudah ada ratusan mahasiswa yang diduga jadi korban.

"Mereka datang melapor agar dibuka kembali SIAKAD (dugaan karena kena tipu calo), ada sampai ratusan mahasiswa," kata Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UHO Kendari, Nur Arafah kepada detikcom, Jumat (11/3).

Kasus ini terbongkar saat para mahasiswa yang melakukan pembayaran kepada calo tersebut hendak melakukan pengisian di sistem informasi akademik (SIAKAD) namun tertolak. Nomor slip pembayaran mereka ternyata tidak tervalidasi.




(asm/tau)

Hide Ads