Rektorat UHO Kendari Ungkap Ratusan Mahasiswa Kena Tipu Calo UKT

Sulawesi Tenggara

Rektorat UHO Kendari Ungkap Ratusan Mahasiswa Kena Tipu Calo UKT

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 11 Mar 2022 21:15 WIB
Calo CPNS Cari Mangsa
Foto: Calo CPNS Cari Mangsa (Fauzan Kamil/tim infografis detikcom)
Kendari -

Mahasiswa di Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ramai-ramai mengadu ke pihak rektorat terkait dugaan kena tipu calo pemotongan uang kuliah tunggal (UKT). Pihak kampus menyebut sudah ada ratusan mahasiswa yang diduga jadi korban.

"Mereka datang melapor agar dibuka kembali SIAKAD (dugaan karena kena tipu calo), ada sampai ratusan mahasiswa," kata Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UHO Kendari, Nur Arafah kepada detikcom, Jumat (11/3/2022).

Kasus ini terbongkar saat para mahasiswa yang melakukan pembayaran kepada calo tersebut hendak melakukan pengisian di sistem informasi akademik (SIAKAD) namun tertolak. Nomor slip pembayaran mereka ternyata tidak tervalidasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arafah menyampaikan sejauh ini pihak kampus tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait adanya penurunan atau pemotongan biaya UKT. Sehingga informasi yang diterima para mahasiswa dipastikan tidak benar.

"Kampus tidak pernah suruh seperti itu (adanya penurunan UKT)," tegas Arafah.

ADVERTISEMENT

Atas kejadian ini, Arafah menyesalkan para mahasiswa yang diduga kena tipu cepat tergiur tawaran tersebut. Semestinya mereka mengkonfirmasi kebenarannya dahulu kepada pihak rektorat.

"Kalau mahasiswa punya keperdulian seharusnya mahasiswa ini melaporkan itu (sebelum terjadi dugaan penipuan) agar tidak terjadi seperti ini," paparnya.

Sementara itu, seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku hampir tergiur tawaran pemotongan UKT tersebut. Dia diiming-imingi mendapat potongan asalkan melakukan pembayaran melalui calo.

"Saya juga ditawarkan. Katanya UKT-ku mau diturunkan. Awalnya saya mau, saya disuruh ajak 10 orang mahasiswa," tuturnya.

Namun setelah berhasil mengajak 10 orang, ia baru sadar ada yang aneh dari tawaran ini. Makanya mereka kompak membatalkan niat menerima tawaran tersebut.

"Kalau yang Rp 3 jutaan dipotong Rp 350 ribu, yang Rp 2 jutaan dipotong Rp 200 ribu," sebutnya.




(asm/sar)

Hide Ads