Warga mengklaim situasi mulai kondusif di lokasi ricuh warga tolak tambang yang diwarnai aksi emak-emak buka baju di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra). Warga juga menyebut tak ada lagi aktivitas pihak perusahaan tambang di lokasi.
"Kalau untuk keadaan hari ini warga sudah tidak ada lagi yang menjaga (warga penolak tambang) di lokasi," kata Muslimin, salah satu warga penolak tambang, Jumat (4/3/2022).
Saat disinggung apakah ada mediasi antara perusahaan dan warga, Muslimin mengaku tak mengetahui persis. Ia mengungkapkan saat kejadian genting pada Kamis (3/3) kemarin, dirinya dan beberapa warga turun ke kampung untuk mengamankan warga yang pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait mediasi, saya belum lihat. Tapi belum ada (aksi warga hari ini), sampai detik ini masih aman-aman saja," kata Muslimin.
Muslimin mengungkapkan beberapa warga penolak tambang pagi tadi sempat naik ke lokasi sengketa antara warga dan perusahaan. Dia menyebut hanya ada sejumlah aparat keamanan tengah berjaga dilokasi tersebut.
"Tadi ada warga yang naik lihat, katanya ada aparat di sana (berjaga), (aktivitas perusahaan) tidak ada," ujarnya.
Muslimin mengungkapkan warga saat ini mulai kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. "Warga saat ini kembali beraktivitas masing-masing," katanya.
Sebelumnya, aksi warga menolak aktivitas tambang di lokasi viral di media sosial. Pasalnya, penolakan tambang diwarnai aksi nekat emak-emak melepas bajunya di tengah kerumunan massa.
Aksi tolak tambang tersebut terjadi di desa Sukarelajaya RT03 RW03, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sultra, Kamis (3/3). Sejauh informasi beredar, penolakan tambang tersebut dipicu sengketa lahan antara warga dan perusahaan tambang.
(hmw/hmw)