Sejak periode pertamanya di DPR RI, Puteri Komarudin memiliki perhatian khusus pada peningkatan literasi keuangan masyarakat. Selama terjun menemui masyarakat, Puteri mengaku sering mendapat curhatan dari para perempuan, yang umumnya berkaitan dengan jeratan rentenir atau biasa disebut “Bank Emok” di Dapilnya. Terutama skema tanggung renteng yang sering menimbulkan permasalahan sosial. Selain itu, Puteri juga sering menemui permasalahan pinjaman online ilegal yang marak menyasar anak muda. Berbagai kejadian ini, Puteri menilai akar masalahnya berasal dari minimnya literasi keuangan.
Untuk itu, Puteri berupaya mendorong peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat, khususnya kepada konstituennya melalui kegiatan edukasi keuangan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ciri-ciri investasi ilegal, produk keuangan yang aman, dan bagaimana mekanisme pengaduan apabila terjerat entitas ilegal tersebut. Puteri berharap melalui edukasi ini bisa menjadi upaya preventif untuk menekan korban rentenir dan pinjol ilegal.
Selain itu, Puteri juga aktif memanfaatkan media sosialnya sebagai sarana edukasi yang berisi konten informasi hingga imbauan kepada masyarakat. Ia rutin mengangkat isu permasalahan terkini di masyarakat, seperti waspada bukti transfer palsu, modus penipuan SMS Masking, kasus paylater, penyalahgunaan rekening, kasus asuransi gagal bayar, kasus gagal bayar aplikasi fintech, modus penipuan pinjol ilegal, peredaran uang palsu, modus penipuan berkedok surat tilang/undangan digital, penipuan arisan online, penyalahgunaan tabungan pelajar, tips pengelolaan keuangan/investasi, serta berbagai fenomena lain.
Tak hanya itu, Puteri juga pernah menyampaikan pentingnya literasi keuangan masyarakat pada forum internasional. Hal itu disampaikannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda G20 atau Y20 Summit 2021 Italia. Ia berhasil memperjuangkan proposal terkait pentingnya literasi keuangan dan akses keuangan yang merata atas produk dan layanan keuangan. Proposal tersebut disepakati dan diadopsi dalam rekomendasi akhir atau Final Communique.