Pasalnya, banyak generasi muda Indonesia yang lokasi kerjanya masih berpindah-pindah. Tidak hanya itu, memiliki rumah tapak yang dekat dari kantor kini menjadi semakin sulit karena keterbatasan lahan yang ada.
Hal ini menjadikan kebanyakan para generasi muda Indonesia masih memilih untuk tinggal di rumah yang lokasinya jauh dari tempat kerja.
Namun bila diperhatikan, Ini justru akan membuat generasi muda semakin kesulitan dalam menjalankan kehidupannya. Jarak kantor yang jauh dari rumah tentunya akan membuat waktu dan uang yang dimiliki semakin berkurang.
Merespons permasalahan tersebut, Menteri PU Era SBY, Djoko Kirmanto memberikan pandangan, selama kondisi hidup dan pekerjaan tersebut masih berpindah-pindah serta belum mempunyai keyakinan pasti untuk beli rumah, lebih baik kamu coba untuk menyewa rumah saja untuk sementara.
Hal ini Djoko sampaikan berdasarkan pengalaman anaknya dimana lokasi kerjanya terhitung cukup jauh dari lokasi rumah tempat tinggal pemberian Djoko.
"Kalau menurut saya, hatinya lebih tenang kalau punya rumah. Tapi mungkin nyewa pindah pindah ada baiknya juga," Ujar Djoko pada detikcom, Kamis (16/5/2024).
"Seperti anak saya, dia menempati rumah bekas saya yang saya beli dari kantor. Tapi ternyata belakangan bahwa dia punya pekerjaan yang jauh dari rumah itu, sekolah anaknya juga jauh dari situ. Jadi ya dia harus pindah," Tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa memang nyatanya bila bekerja di kota itu sulit untuk mencari rumah tapak. Di daerah kota besar, biasanya cenderung diisi oleh rumah susun (rusun), seperti apartemen. Oleh karena itu, ia juga menyarankan bila kamu bekerja di kota besar, sebaiknya sewa saja dulu rumah susun agar bisa berpindah-pindah.
"Kalau di kota orang-orang itu kan pada tinggalnya di apartemen, di rusun. Ya nanti kalau rusun itu sudah banyak, mungkin baiknya ganti-ganti aja ya kan. Kalau dekat rusun ya pindah rusun, jadi bisa pindah kesana pindah kesini," jelas Djoko. (dna/dna)