Tanaman adalah salah satu faktor bagus yang dapat memberi ruangan di rumahmu lebih banyak tekstur. Sayangnya, tidak semua tanaman aman bagi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.
Bagi para pemelihara hewan peliharaan, memastikan hewan favoritnya dari bahaya adalah tanggung jawab besar yang harus dihadapi. Dilansir dari Garden Design, Sabtu (23/3/2024) walaupun banyak tanaman yang aman, tapi ada juga tanaman yang bisa menyebabkan iritasi ringan sampai kematian.
Sebelum membeli tanaman hias, cari tahu dulu tanaman tersebut tidak hanya kondisi pertumbuhannya, tapi juga keamanan bagi hewan peliharaanmu. Berikut beberapa tanaman yang berbahaya bagi hewan peliharaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Palem Sagu
![]() |
Palem sagu (Cycas revoluta) memiliki tampilan yang elegan, tapi seluruh bagian tanaman ini beracun jika termakan oleh hewan peliharaan, bagian yang paling beracun adalah bijinya. Nama racunnya adalah cycasin; gejala yang dapat ditimbulkan meliputi gagal hati, tinja berdarah, muntah, pendarahan internal, penyakit kuning, retensi cairan di area perut, dan kematian. Pengobatan harus secepat mungkin dilakukan melihat dari bahaya dan parahnya gejala.
2. Tanaman Giok
![]() |
Tanaman giok (Crassula ovata) atau yang juga dikenal sebagai jade plant, adalah tanaman sukulen yang ditanam sebab daunnya tebal dan tampilannya kokoh mirip pohon yang memberikan kesan eksotis. Tanaman ini diperkenalkan sebagai tanaman hias beberapa dekade lalu. Jika ada bagian tanaman yang termakan akan berbahaya bagi hewan peliharaan, tapi belum diketahui sifat racunnya. Gejala yang ditimbulkan umumnya bersifat ringan, meliputi kehilangan nafsu makan, lesu, muntah, dan yang ekstrim adalah detak jantung yang lambat atau kejang-kejang.
3. Amarilis
![]() |
Amarilis (Hippeastrum) memiliki batang yang kokoh dan tinggi dengan bunga berbentuk terompet besar yang tersedia dalam berbagai warna. Tanaman ini memiliki nama lain, seperti cape belladonna, naked lady, dan St Joseph lily. Tanaman ini beracun ringan sampai sedang bagi hewan peliharaan, zat beracunnya adalah lycorine. Zat ini bisa membuat air liur berlebihan, depresi, diare, hipotensi, muntah, dan tremor. Umbinya lebih beracun daripada bunga dan daunnya.
4. Lidah Buaya
![]() |
Populer sebab banyak kegunaannya, lidah buaya (Aloe vera) adalah tanaman sukulen yang tumbuh alami di daerah tropis di seluruh dunia. Tanaman ini dibudidayakan sebagai tanaman di luar ruangan di daerah beriklim sedang, bisa juga dijadikan tanaman hias. Lidah buaya memiliki bentuk runcing dan mudah dirawat, gel yang diekstrak dari daunnya digunakan sebagai salep untuk mengobati luka bakar. Lidah buaya juga dipakai untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya.
Aloe spp memiliki kandungan saponin, racun dengan sifat berbusa yang mirip sabun sangat bahaya bagi hewan peliharaan jika termakan. Gejalanya adalah diare, lesu, muntah, perubahan warna urin, dan terkadang tremor. Di beberapa kasus, toksisitasnya ringan sampai sedang. Namun, pada beberapa kasus ekstrim, jika tertelan bisa mengancam jiwa karena dehidrasi parah yang bisa terjadi.
5. Ara Menangis
![]() |
Ara menangis (Ficus benjamina) adalah pohon yang biasa ditanam di Asia dan Australia. Pohon ini memiliki daun yang melengkung dengan indah, mengkilap, dan tahan di berbagai kondisi pertumbuhan. Enzim ficin beracun bagi hewan peliharaan karena terdapat di semua bagian tanaman ara menangis, zat ini bisa merusak protein pada anjing yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tubuh. Zat beracun lainnya adalah ficusin, bisa menimbulkan fotosiensifitas dan mengiritasi kulit saat terkena sinar matahari. Gejalanya meliputi agitasi, diare, kehilangan nafsu makan, air liur berlebihan, muntah, dan sakit mulut. Gejala kulit meliputi kemerahan, melepuh, dan peradangan. Toksisitas umumnya ringan kecuali kalau termakan dalam jumlah yang banyak.
6. Philodendron
![]() |
Philodendron adalah andalan para pecinta tanaman hias karena toleransinya pada kondisi pertumbuhan, terutama cahaya redup. Philodendron yang banyak ditanam adalah yang berdaun hati (Philodendron scandens), termasuk tanaman hias yang gampang tumbuh dan digemari sebab daunnya yang indah dan dapat merambat. Daunnya beracun bagi hewan peliharaan, bahan beracun berupa kristal kalsium oksalat dikeluarkan saat menggigit atau mengunyah bagian tanaman. Gejalanya meliputi air liur berlebihan, bengkak di mulut, nafsu makan kurang, nyeri, muntah, dan terkadang bisa terjadi penyempitan saluran napas. Toksisitasnya ringan sampai sedang.
7. Begonia
![]() |
Begonia (Begonia spp) memiliki daun berbentuk hati dan tersedia dalam bermacam corak dan warna, juga bunganya yang indah. Berbahaya jika termakan, racunnya adalah kalsium oksalat yang larut, yang terpusat di umbi bawah tanah dibandingkan batang dan daunnya. Efek yang ditimbulkan umumnya ringan, misal diare, muntah, kesulitan menelan, kehilangan nafsu makan, dan air liur berlebihan.
8. Tanaman ZZ
![]() |
Tanaman ZZ (Zamioculcas zamiifolia) memiliki daun mengkilap dan melengkung yang bisa bertahan dalam cahaya redup dan bisa tumbuh subur dalam keadaan terabaikan. Beracun karena mengandung kalsium oksalat yang bersifat toksik ringan sampai sedang. Bisa menimbulkan pembengkakan di kulit, mata, dan selaput lendir. Dalam kasus lain, bisa terjadi diare, muntah, dan sakit perut bisa sembuh dengan sendirinya.
9. Calla Lily
![]() |
Calla lily (Zantedeschia aethiopica) terkenal dengan bunganya berbentuk tabung yang cantik dan bisa ditanam sebagai tanaman outdoor maupun indoor. Berbahaya jika termakan karena mengandung kristal kalsium oksalat. Gejalanya meliputi sensasi terbakar di mulut dan tenggorokan, kesulitan menelan, dan tersedak, yang bisa bertahan sampai dua minggu. Kalau termakan dalam jumlah besar, gejalanya meliputi gagal ginjal, kejang-kejang, kesulitan bernapas, muntah, bahkan kematian. Tingkat keracunannya ringan sampai sedang.
10. Kalanchoe
![]() |
Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana) memiliki warna cerah dan daun bergigi yang menarik. Sukulen tropis ini digemari para pecinta tanaman hias sebab gampang ditanam dan toleransinya di bermacam kondisi. Semua bagiannya beracun bagi hewan peliharaan, karena mengandung glikosida. Toksisitasnya ringan sampai sedang, gejalanya meliputi diare, muntah, dan air liur berlebihan. Pada kasus ekstrim, efeknya bisa berupa detak jantung tidak normal, kejang, kelesuan, pupil mata melebar, dan tremor.
(abr/abr)