Sertifikat tanah adalah dokumen penting untuk membuktikan kepemilikan atas sebidang tanah. Jika pemilik ingin menjual atau memberikan sebagian dari bidang tanah tersebut, perlu ada proses pecah sertifikat tanah.
Direktur Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang, PPAT dan Mitra Kerja, Kementerian ATR/BPN Ana Anida menjelaskan pemecahan bidang tanah adalah proses membagi satu bidang tanah yang sudah terdaftar menjadi beberapa bagian baru.
"Masing-masing bagian baru tersebut akan menjadi satuan bidang tanah baru dengan status hukum yang sama dengan bidang tanah semula," ujar Ana kepada detikProperti, Rabu (11/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang ingin pecah sertifikat bisa datang ke Kantor Pertanahan dengan membawa dokumen kelengkapan. Lalu, ada sejumlah biaya yang perlu dipenuhi oleh pemohon.
Lantas, berapa perhitungan biaya untuk pecah sertifikat? Berikut ini penjelasannya.
Biaya Pecah Sertifikat
Ana menyebutkan biaya resmi pecah sertifikat diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Berikut ini komponen biaya untuk pecah sertifikat.
1. Biaya Pengukuran
a. Luas Tanah Sampai dengan 10 Hektare
Tu = ( L/500 x HSBKu ) + Rp 100.000
b. Luas Tanah Lebih dari 10 Hektare sampai dengan 1.000 hektare
Tu = (L/4.000 x HSBKu ) + Rp 14.000.000
c. Luas Tanah Lebih dari 1.000 Hektare
Tu = ( L/10.000 x HSBKu ) + Rp 134.000.000
Tu: Tarif Pelayanan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah dalam Rangka Penetapan Batas
L: Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi
HSBKu: Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pengukuran yang berlaku untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan. HSBKu diatur dalam PMK Nomor 51 Tahun 2012 dibagi dalam dua kategori, yakni HSBKu pertanian dan HSBKu non pertanian per provinsi.
2. Biaya Pelayanan Pendaftaran Pemecahan
Pemohon akan dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000 per bidang tanah.
3. Biaya Petugas Pengukur
Pemohon menanggung biaya untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi untuk petugas ukur yang turun ke lapangan.
Simulasi Perhitungan Biaya Pecah Sertifikat
Sebagai contoh, Ana mensimulasikan perhitungan biaya untuk pecah sertifikat. Misalnya seseorang memiliki tanah seluas 300 meter persegi dan ingin memecah sertifikat agar menjadi dua bidang tanah. Lalu, HSBKu sebesar Rp 80.000 pada 2025.
Biaya Pengukuran: (300/500 x 80.000) + 100.000 = 148.000
Biaya Pemecahan dua bidang: 2 Γ Rp 50.000 = Rp 100.000
Dengan demikian, total estimasi biaya pecah sertifikat tanah di Kantor Pertanahan sebesar Rp 248.000. Total biaya ini belum termasuk untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi petugas pengukuran di lapangan.
Syarat dan Tata Cara Pecah Sertifikat Tanah
Pemohon perlu memenuhi sejumlah dokumen sebagai syarat mengajukan pecah sertifikat tanah. Tata cara dan syarat pecah sertifikat mengacu pada PP No. 24 Tahun 1997 dan Peraturan Kepala BPN No. 1 Tahun 2010.
Dokumen Persyaratan Pecah Sertifikat Tanah
- Pemohon mengisi formulir permohonan
- Surat kuasa apabila dikuasakan
- Apabila pemohon perorangan, melampirkan KTP dan KK pemohon atau
kuasa ya apabila dikuasakan - Apabila pemohon badan hukum, selain KTP pemohon, melampirkan akta
pendirian, pengesahan badan hukum dan perubahannya - Sertifikat asli
- Rencana tapak/site plan
Prosedur Pecah Sertifikat Tanah
- Pemohon datang ke loket Kantor Pertanahan dengan menyerahkan dokumen kelengkapan.
- Petugas loket melakukan pemeriksaan berkas, apabila berkas diterima lengkap diterbitkan surat perintah setor (SPS).
- Pemohon melakukan pembayaran.
- Petugas dari Kantor Pertanahan melakukan proses pengukuran dan pendaftaran pemecahan.
- Terbit sertifikat hasil pemecahan untuk kemudian disampaikan ke pemohon.
Itulah perhitungan biaya pecah sertifikat beserta syarat dan caranya. Semoga bermanfaat!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/abr)