Jendela merupakan bagian penting di rumah yang berguna untuk memperlancar sirkulasi udara. Tak hanya itu, jendela juga memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah.
Tanpa jendela, rumah akan terasa lembap dan pengap yang memungkinkan tumbuhnya jamur sehingga berbahaya untuk kesehatan penghuni di dalamnya.
Keberadaan jendela ternyata memiliki sejarah yang panjang. Seperti apa perjalanan munculnya jendela hingga saat ini? Berikut ini informasinya dilansir dari windowdoor dan my lifetime home.
Sejarah Awal Dikenalnya Jendela
Awalnya, jendela tidak lebih dari sekadar lubang di dinding untuk melindungi diri dari cuaca dan senjata yang beterbangan seperti panah. Dulu, lubang tersebut hanya ditutupi oleh tirai darurat seperti kain atau kulit binatang.
Bangsa Romawi menjadi salah satu yang pertama menggunakan kaca, meskipun jendela kaca mereka sangat berbeda. Sekitar tahun 100 M, para perajin di Mesir Romawi bereksperimen menambahkan mangan oksida ke dalam campuran kaca mereka sehingga menghasilkan kaca yang transparan, namun tidak sepenuhnya bening.
Sementara itu, di China, Jepang, dan Korea kala itu menggunakan jendela geser yang terbuat dari kertas yang dipasang di rangka kayu. Jendela tersebut bisa menyebarkan cahaya dan memberikan privasi sekaligus memiliki fungsi yang mudah dipindah-pindah, menghubungkan bagian dalam dengan dunia luar.
Mahalnya Jendela Kaca
Selama berabad-abad, jendela kaca terlalu mahal untuk dipasang di rumah. Salah satu tempat bisa ditemukannya jendela kaca adalah gereja. Jendela ini dibuat karena banyak penduduk yang buta huruf sehingga para perajin membuat panel kaca patri.
Jendela ini berfungsi sebagai alat pembelajaran dan inspirasi guna mendorong umat untuk menjalani kehidupan yang suci dan penuh doa. Contohnya seperti jendela kaca di Katedral Gotik Eropa, jendela mawar di Katedral Notre Dame dan Chartres.
Selama abad ke-17, pemerintah di Eropa ingin mengenakan pajak berdasarkan kekayaan. Untuk menghindari hal itu, banyak orang yang tidak memasang jendela karena memasang jendela merupakan barang yang mahal.
Salah satu contohnya di Inggris pada 1696. Kala itu, Inggris mengenakan pajak kepada warga berdasarkan jumlah jendela yang mereka miliki. Hal itu membuat banyak tuan tanah yang menutup atau tidak memasang jendela pada bangunan yang menampung warga miskin.
Hal tersebut menyebabkan dampak buruk pada kesehatan karena kurangnya udara dan cahaya yang masuk. Pajak ini berlaku hingga tahun 1851, ketika legislator mencabutnya demi meningkatkan kesehatan masyarakat.
Simak Video "Suasana di Kabin Pesawat Alaska Airlines Saat Jendela Terlepas di Udara"
(abr/abr)