Jendela menjadi salah satu bagian penting untuk menyediakan cahaya dan ventilasi alami bagi rumah. Saat ini, jendela sudah berkembang mulai dari bentuk dan variasi pola bingkai serta desain yang lebih unik.
Material yang digunakan juga bervariasi mulai dari kayu, aluminium, dan lain sebagainya. Namun, apakah kamu tahu bagaimana sejarah awal adanya jendela yang sekarang menjadi bagian penting di setiap bangunan? Berikut ini informasinya.
Sejarah Awal Dikenalnya Jendela
Melansir windowdoor, Senin (28/10/2024), pada awalnya, jendela tidak lebih dari sekedar lubang di dinding untuk melindungi diri dari cuaca dan senjata yang beterbangan seperti anak panah. Biasanya lubang tersebut hanya ditutupi oleh tirai darurat seperti kain dan kulit binatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangsa Romawi menjadi salah satu pertama yang menggunakan kaca, meskipun jendela kaca mereka sangat berbeda. Sekitar tahun 100 M, para pengrajin di Mesir Romawi bereksperimen menambahkan manganese oksida ke dalam campuran kaca mereka sehingga menghasilkan kaca yang transparan, namun tidak sepenuhnya bening.
Orang Skandinavia abad pertengahan adalah yang menamakan asal usul kata "jendela" yang berasal dari kata Norse Kuno "vindauga" yang berarti "mata angin".
Selama berabad-abad, jendela kaca terlalu mahal untuk dipasang di rumah. Salah satu tempat bisa ditemukannya jendela kaca adalah gereja. Jendela ini dibuat karena banyak penduduk yang buta huruf sehingga para pengrajin membuat panel kaca patri.
Jendela ini berfungsi sebagai alat pembelajaran dan inspirasi untuk mendorong umat untuk menjalani kehidupan yang suci dan penuh doa. Seperti jendela kaca di Katedral Gotik Eropa, jendela mawar di Katedral Notre Dame dan Chartres.
Selama abad ke-17, pemerintah Eropa ingin mengenakan pajak berdasarkan kekayaan. Untuk menghindari hal itu, banyak orang yang tidak memasang jendela karena memasang jendela merupakan barang yang mahal.
Salah satu contoh, pajak jendela Inggris tahun 1696, yang mengenakan pajak kepada warga berdasarkan jumlah jendela yang mereka miliki. Hal itu membuat banyak tuan tanah yang menutup atau tidak memasang jendela pada bangunan yang menampung warga miskin.
Hal itu menyebabkan dampak buruk pada kesehatan karena kurangnya udara dan cahaya yang masuk. Pajak ini berlaku hingga tahun 1851, ketika legislator mencabutnya demi meningkatkan kesehatan masyarakat.
Selama Revolusi Industri abad ke-19, pembuat kaca mulai menggunakan metode silinder yang memungkinkan mereka membuat lembaran kaca datar dan memanaskan ulang jendela kaca mahkota.
Sebagai hasil dari kebangkitan Gotik dan gerakan seni nouveau, jendela kaca patri menjadi perlengkapan umum di rumah dan bisnis bergaya Victoria.
Arsitek Swiss-Prancis, Charles-Edouard Jeanneret atau yang dikenal Le Corbusier, sangat berpengaruh dalam menambahkan jendela ke dalam desain rumah modern. Hal ini untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menekankan ventilasi dan sirkulasi alami.
Hingga saat ini, jendela biasanya hanya memiliki satu panel yang memungkinkan hawa dingin masuk dengan mudah. Jendela dengan kaca ganda hal penting untuk mencapai tujuan agar rumah tetap hangat dan nyaman.
Jendela telah berkembang jauh dari asal usulnya yang sederhana hingga menjadi kaca berkinerja tinggi yang tersedia saat ini. Hasil terbaik adalah ketika jendela dianggap sebagai bagian penting desain dan kinerja bangunan pada saat ini.
(abr/abr)