.webp)
Kebakaran hebat pernah melanda Iroquois Theater di Chicago pada 1903 silam. Kejadian itu menjadi salah satu kebakaran gedung tunggal paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat, sebanyak 602 orang tewas.
Dilansir dari CBS NEWS, teater itu baru saja buka selama enam minggu, tetapi sudah harus tutup akibat kebakaran. Teater ini dibuka lebih awal dari yang direncanakan meski konstruksi belum rampung karena pemiliknya ingin menarik lebih banyak penonton.
Smithsonian Magazine melaporkan kota itu hanya menjalani inspeksi keselamatan 'sekilas' sebelum teater dibuka. Meski tidak pernah terbukti ada korupsi, majalah tersebut menekankan ada ketidakpedulian pejabat kota terhadap pelanggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 30 Desember 1930, kebakaran terjadi di teater itu. Dilaporkan ada kilatan cahaya di dekat lampu sorot listrik. Lalu api menyebar di atas tirai dan akhirnya membakar area yang berisi latar belakang lukisan minyak yang mudah terbakar dan tergantung pada tali yang dilumasi minyak.
Para penonton awalnya tidak panik karena diyakinkan bahwa teater tersebut tahan api. Bahkan teater itu dilengkapi dengan tirai tahan api yang terbuat dari asbes dan bubur kayu yang membentang di bagian tengahnya. Namun, tirai tersebut tidak berhasil dijatuhkan.
Selain itu, Iroquois Theater disebut tahan api karena mempunyai lebih banyak pintu keluar darurat daripada teater lain di dunia pada masa itu. Terdapat 30 pintu keluar darurat, tetapi orang-orang sempat kesulitan menemukannya.
Tidak ada tanda atau penerangan untuk menunjukkan pintu keluar tersebut. Ada yang menyebut pemilik teater berpikir tampilan seperti itu akan mengganggu pertunjukan.
Kemudian, ketika penonton menemukan pintu keluar, banyak yang dalam keadaan terkunci. Pemiliknya tidak ingin ada orang menyelinap dan mendapat tontonan gratis.
Para penonton juga tidak dapat menyelamatkan diri lewat belakang bangunan. Mereka kesulitan keluar karena pintu masuk dan keluar di Iroquois harus ditarik untuk membukanya.
Orang-orang di balkon berusaha keluar lewat pintu menuju tangga darurat yang menempel pada bagian luar gedung. Namun, sekitar 120 orang terjatuh ke jalanan dan meninggal. Alasannya, tangga tersebut belum selesai dibangun dan para penonton tak menyadari tidak ada cukup ruang untuk mereka semua.
Sementara itu, pemadam kebakaran tak kunjung datang karena tidak ada yang menyalakan alarm kebakaran. Seorang petugas panggung akhirnya menarik alarm kebakaran manual di persimpangan jalan karena tidak ada alarm kebakaran yang terpasang di teater tersebut.
Saat petugas pemadam kebakaran akhirnya tiba, semuanya sudah terlambat. Mereka membuka pintu depan dan menemukan suasana hening dan pemandangan mayat-mayat yang bertumpuk.
Panduan penelitian Perpustakaan Kongres mencatat pada awal 1904, 19 teater, gedung opera, dan museum diminta untuk tutup karena melanggar kode kebakaran. Walikota Harrison juga meminta agar semua teater ditutup untuk tinjauan kepatuhan kode kebakaran.
Beberapa laporan mengatakan tuntutan diajukan terhadap pemilik dan manajer teater, begitu juga dengan beberapa pejabat kota termasuk Walikota Harrison. Alasannya karena walikota mengetahui pelanggaran kode di teater tersebut.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)
