Arsitek Pencetus 'Sponge City' Tewas Kecelakaan Pesawat

Zulfi Suhendra - detikProperti
Selasa, 07 Okt 2025 12:31 WIB
Foto: Arsitek Kongjian Yu (Mark Schiefelbein/AP via CNN)
Jakarta -

Dunia arsitektur kehilangan sosok besar. Seorang arsitek yang tersohor karena proyek kota berkonsep 'sponge city', Kongjian Yu meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Brasil. Kongjian Yu meninggal pada akhir September lalu bersama tiga orang penumpang lain.

Peristiwa itu terjadi saat pesawat hendak mendarat pada lahan pertanian luas yang terletak 100 kilometer dari kota Aquidauana di negara bagian Mato Grosso do Sul, Brasil. Yu saat itu sedang bepergian bersama dua pembuat film dokumenter asal Brasil, Luiz Fernando Feres da Cunha Ferraz dan Rubens Crispim Jr., yang tengah menggarap film tentang lahan basah Pantanal, kawasan tropis terbesar di dunia. Sang pilot Marcelo Pereira de Barros juga menjadi korban dalam kecelakaan itu.

Dikutip dari CNN, arsitek asal China ini dikenal luas sebagai pencetus konsep 'sponge city' atau kota spons, sebuah pendekatan pembangunan kota yang meniru sistem alami untuk menyerap dan menampung air hujan guna mengurangi risiko banjir serta memperbaiki iklim perkotaan.

Dalam pandangan Yu, kota harus memiliki ruang terbuka seperti taman, rawa buatan, dan kolam penampungan air, yang dapat berfungsi menahan limpahan air saat hujan ekstrem. Konsep ini kini menjadi salah satu rencana utama dalam pembangunan perkotaan di China, dan telah diterapkan di berbagai negara, termasuk Arab Saudi dan Thailand.

"Pada masa perubahan iklim saat ini, Yu menjadi referensi global dengan konsep kota spons-nya, yang menggabungkan kualitas hidup dan perlindungan lingkungan," ujar Presiden Brasil, Luiz Inacio dalam media sosialnya.

Karya Yu yang terkenal adalah Taman Nanchang Fish Tail di Provinsi Jiangxi, China. Melalui perusahaan arsitekturnya, Turenscape, Yu berhasil mengubah bekas tambak ikan dan tempat pembuangan abu batu bara yang tercemar menjadi "hutan terapung" seluas 126 hektare.

Ilmu Yu juga ditularkan ke banyak orang. Buktinya, dia mendirikan kampus College of Architecture and Landscape di Universitas Peking, salah satu universitas paling bergengsi di China. Kampus tersebut kini menjadi pusat pengembangan riset arsitektur lanskap berwawasan ekologis.

Menurut pemadam kebakaran militer di Aquidauana, tim penyelamat menerima laporan kecelakaan sekitar pukul 20.10 waktu setempat, dan operasi pencarian serta evakuasi berlangsung selama sembilan jam.

Yu dan tim dokumenter saat itu tengah dalam perjalanan untuk merekam keindahan dan keanekaragaman hayati kawasan Pantanal, yang menjadi rumah bagi jaguar, burung macaw, buaya, kapibara, dan burung migran.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini



Simak Video "Video: Melihat Lokasi Jatuhnya Pesawat Angara Airlines di Rusia"

(zlf/abr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork