.webp)
Komisi XI DPR RI telah menetapkan Anggito Abimanyu sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030. Penetapan tersebut diputuskan berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan terhadap lima nama.
"Komisi XI DPR RI telah memilih secara musyawarah untuk mufakat dan menetapkan Anggota Dewan Komisioner (DK) LPS periode 2025-2030 adalah sebagai berikut: Anggito Abimanyu Ketua DK LPS," tulis keterangan resmi Komisi XI DPR, Senin malam (22/9/2025) seperti yang dikutip dari detikFinance.
Nama Anggito Abimanyu pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat karena saat ini ia juga menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Kabinet Merah Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pria kelahiran Bogor tersebut sebelumnya merupakan akademisi yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang ekonomi. Anggito merupakan lulusan Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985, meraih gelar Master of Science (MSc.) dan gelar Doctor of Philosophy (PhD.) dari University of Pennsylvania, Philadelphia USA pada tahun 1993.
Anak buah Purbaya ini juga dosen pengajar di UGM dan sempat menduduki jabatan sebagai Kepala Departemen Ilmu Ekonomi, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pada 2022 lalu.
Kiprahnya di dunia pemerintahan dimulai sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan pada 2006-2009, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama RI pada 2012-2014, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2015-2017.
Sebagai pejabat negara, Anggito pasti melaporkan jumlah harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK.
Dilihat detikcom, ia terakhir melaporkan LHKPN 2024 pada 18 Januari 2025 sebagai Wakil Menteri Keuangan. Berdasarkan laporan tersebut, Anggito tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp 21.451.971.219 atau Rp 21,4 miliar.
Di antara aset yang dilaporkan, nilai terbesar berasal dari tanah dan bangunan yang mencapai Rp 18,3 miliar, berikut rinciannya.
1. Tanah dan bangunan seluas 2.039 m2/500 m2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp 7.000.000.000
2. Tanah dan bangunan seluas 75,69 m2/75.69 m2 di Kab/Kota Jakarta Pusat, hasil sendiri Rp 1.800.000.000
3. Tanah dan bangunan seluas 213 m2/245 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 7.000.000.000
4. Bangunan seluas 133 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 2.500.000.000
Selain properti, Anggito juga melaporkan isi garasinya, yakni sebuah mobil Nissan Serena tahun 2010 dari hasil sendiri senilai Rp 70 juta. Kemudian, ada aset berupa surat berharga Rp 1.885.750.000, serta kas dan setara kas Rp 1.196.221.219.
(aqi/aqi)
