Baru-baru ini kembali ramai dibahas di media sosial bangunan terbengkalai di area utara Jepang yang disebut sudah kosong sekitar 20 tahun. Bangunan tersebut berada di tengah taman bermain yang sudah berhenti beroperasi.
Dilansir The Sun, bangunan tersebut merupakan sebuah penginapan yang mengambil konsep modern-religi. Pengunjung bak menginap di dalam kuil karena terdapat ribuan patung Buddha berlapis emas.
Hotel tersebut bernama Kaga No Sato atau Hachijo Royal. Berdasarkan laporan The Sun pada 2023, hotel ini merupakan salah satu hotel bintang 5 terbesar di Jepang. Di dalamnya terdapat sekitar 250 kamar. Tamu-tamu yang datang ke sana rata-rata adalah kaum elite Jepang dan masyarakat mancanegara. Bahkan hotel ini mendapat julukan sebagai Hawai di tengah Jepang karena keindahannya bak di surga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangunan tersebut sudah berdiri sejak 1963 dengan biaya mencapai jutaan pound. Hotel ini diresmikan bersamaan dengan taman bermain. Di dalamnya juga memiliki pemandian air panas.
Di masa kejayaannya, Hotel Hachijo Royal merupakan lambang kemewahan. Para tamu dimanjakan dengan layanan kelas satu dan dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti berenang, bermain tenis, dan menjelajahi keajaiban alam Hachijojima.
Sayangnya ketenarannya berakhir pada awal 2000-an. Hotel Hachijo Royal tidak dapat bersaing di pasar. Semakin banyaknya hotel baru bermunculan dengan akses yang lebih mudah, Hachijo Royal perlahan redup. Wisatawan Jepang mulai memilih destinasi seperti Hawai dan Thailand daripada Hachijojima.
Pihak pengelola telah beberapa kali mencoba mengubah citra dan mengembalikan hotel ini ke puncak kejayaannya, tetapi tidak mengubah keadaan hotel yang semakin memburuk. Pada akhir 2005, Hotel Hachijo Royal benar-benar mengucapkan selamat tinggal sebagai pemain utama dalam sektor wisata di Jepang.
Keberadaan Hachijo Royal terbaru ditemukan oleh seorang content creator Luke Bradburn yang sedang menjelajahi Jepang bersama teman-temannya. Berdasarkan video yang dibagikan Bradburn, kondisi luar hotel tersebut memprihatinkan bak batu nisan di tengah hutan. Warna fasadnya sudah pudar dan lusuh menyerupai warna batu. Selain itu, banyak tumbuhan menjalar hingga ke dinding bangunan tersebut.
Berbeda dengan tampilan luarnya yang tak terurus, saat masuk ke dalam justru tampilannya tidak seburuk itu. Lobi hotel masih dipenuhi perabotan, tetapi kondisinya cukup berantakan, ada kursi yang terbalik, patung unta yang berdiri di tengah ruangan, hingga potongan kayu di pojokan ruangan. Gorden putih tipis masih terpasang rapi di seluruh jendela lobi.
![]() |
Kondisi salah satu kamar tamu ada yang plafonnya sudah hancur dan puing-puingnya berserakan di lantai. Tumbuhan liar pun tumbuh dari lantai yang pecah.
Kamar-kamar lain tampak sangat rapi dengan gantungan baju kayu masih tergantung di lemari dan seprai terlipat rapi di tempat tidur.
Bradburn mengatakan sebagian besar kondisi dalam hotel tersebut masih sangat baik terutama area patung-patung buddha emas berada. Tempat tersebut berada di dalam aula kuil dan pagoda berlapis emas yang disebut dengan Raken Hall.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Tempat ini sungguh surealis. Langit-langitnya yang runtuh, semua patung berjajar. Ini seperti mimpi," kata Josh, teman Luke seperti yang dikutip detikcom pada Rabu (3/9/2025).
(aqi/das)