.webp)
Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Perumahan (PKP) memberikan sebuah rumah subsidi di Cileungsi kepada keluarga Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas ditabrak kendaraan taktis polisi saat aksi protes di Jakarta Pusat.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria saat mengunjungi rumah duka Affan di Jalan Blora, Jakarta Pusat pada Jumat (29/8/2025).
"Ada di Cileungsi, bapak Ara (Menteri PKP, Maruarar Sirait) tadi sudah memberikan, atas nama ibunya," ujar Riza seperti yang dikutip dari detikNews, pada Sabtu (30/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom mencoba menelusuri lokasi rumah subsidi tersebut, Dirjen Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati mengatakan rumah yang akan diberikan kepada keluarga Affan adalah rumah subsidi di Pesona Kahuripan, Cileungsi. Menurut President Direktur PT Pesona Kahuripan Group Angga Budi Kusuma rumah yang rencananya akan menjadi milik keluarga mendiang Affan tersebut berukuran 30 m² dengan luas lahan 60 m².
Di dalamnya terdapat 2 kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga, taman depan, taman belakang, dan carport. Untuk harga rumahnya sendiri adalah Rp 185 juta. Rencananya rumah ini akan dibeli oleh Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) dengan uang pribadinya.
"Saya dengar almarhum Affan adalah tulang punggung keluarga, tolong siapkan satu rumah subsidi untuk keluarga almarhum, nanti untuk biaya-biaya langsung dari saya dibantu. Kita juga ada program rumah subsidi untuk pengemudi ojek online," kata Ara seperti yang dikutip dari unggahan Instagram Kementerian PKP, Sabtu (30/8/2025).
Dilihat detikcom dari foto yang diterima, rumah tersebut bergaya minimalis dengan warna fasad krem ditambah warna hijau pada salah satu tiang dan abu-abu sebagai warna detail detail yang serasi dengan warna atapnya. Baik di ruang tamu dan kamar depan mendapatkan jendela sehingga mempermudah akses cahaya masuk.
Taman belakang bersebelahan dengan dapur sehingga dapur berkonsep semi outdoor. Kamar tidur letaknya bersebelahan. Sementara ruang keluarga kamar mandi berada di hadapan pintu kamar tidur.
Pesona Kahuripan sendiri telah dibangun hingga tahap 11 dengan total 14.000 unit rumah yang terbangun. Pesona Kahuripan 10 sendiri terdiri dari 1.700 unit.
"Pesona Kahuripan 10 itu 1.700 unit. Sudah terjualnya 1.300 unit menyisakan 400 unit yang belum terjual. Tapi secara booking itu sudah tertutup hanya tinggal proses KPR dan akad kredit. Tapi salah satunya kami sisakan untuk keluarga almarhum Affan," ujar Angga.
Awal Mula Pesona Kahuripan Terpilih
Wacana mengenai pemberian rumah subsidi kepada keluarga Affan diungkapkan ke media oleh Ara pada saat acara penyerahan kunci rumah subsidi untuk ART, baby sitter, security dan office boy di Menteng pada Jumat (29/8/2025). Angga yang pada saat itu hadir sebagai pengembang yang melakukan serah terima rumah ditanya mengenai ketersediaan rumah subsidi miliknya. Angga menyebut di Pesona Kahuripan 10 masih ada unit siap huni yang masih kosong.
"Pak Menteri terpanggil untuk memberi hadiah rumah subsidi untuk keluarga Affan. Apabila berkenan untuk diberikan rumah, kami siap, Pak Menteri siap, Kementerian PKP siap. Keluarga Affan itu menyatakan berkenan," kata Angga kepada detikProperti, pada Sabtu (30/8/2025).
Angga mengungkapkan sebenarnya ada beberapa perumahan yang dipertimbangkan oleh Kementerian PKP untuk ditawarkan kepada keluarga Affan. Setelah dipertimbangkan, perumahan Pesona Kahuripan dirasa paling cocok.
"(Alasan Peson Kahuripan dipilih) pertama, dia (keluarga Affan) sudah melihat foto rumahnya dan minat. Kedua, akses dari kontrakan dia sekarang ke perumahan terdekat itu ada di perumahan saya. Kemungkinan besarnya (dipilihnya) ada di perumahan saya," ujar Angga.
Hingga hari ini, keluarga Affan sudah melihat foto rumah tersebut. Dokumen juga sudah diurus, tetapi belum dibaliknamakan karena proses pembayaran belum terjadi. Pembayaran, kata Angga, kemungkinan dilakukan setelah selesai masa duka dan setelah keluarga Affan berkunjung langsung ke rumah tersebut.
Apabila sudah deal dan keluarga Affan cocok, transaksi baru dapat dilakukan. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah dan sertifikat dapat diterbitkan dalam 2-3 bulan setelah proses balik nama selesai.
"Untuk pembayaran, memang pak Menteri tadi malam itu pun sudah siap dibayar karena pak Menteri meminta kita bergerak cepat dan tuntas. Kebetulan keluarga almarhum masih berkabung belum siap untuk tinjau lokasi. Nanti setelah tinjau lokasi, beliau cocok dengan lokasinya, baru pak Menteri transaksi. Namun, perihal berkas dan data-data sudah diterima. Sudah di saya dan pak Menteri," jelas Angga.
Sebelumnya diberitakan Dilansir detikNews, teman Affan, Hafidz alias Ompong, mengungkapkan pada saat kejadian almarhum sedang mengantar orderan makanan untuk pelanggan.
Kala itu Ompong juga berada di lokasi dan mengetahui kejadian Affan dilindas rantis Brimob. Ompong menyesalkan karena Affan meninggal saat itu tidak ikut demo.
"Dia nggak ikut demo, lagi mau nyeberang kena mobil Barracuda ngebut, jadi kelindes. Saya ada di TKP, saya lagi lihat orang tawuran. Teman-teman langsung bawa ke RS, diperjalanan nggak ketolong. Meninggal pas perjalanan," kata Ompong kepada wartawan di rumah duka, Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2015).
(aqi/zlf)
