Hunian hijau atau disebut green housing mulai tren di masyarakat, khususnya di kalangan Milenial dan Gen Z. Perubahan iklim yang semakin ekstrem serta kebutuhan gaya hidup membuat kedua generasi tersebut mulai melek dengan rumah hijau.
Hunian hijau sendiri merupakan sebuah bangunan yang mengusung konsep keberlanjutan (sustainability), ramah lingkungan, dan hemat energi. Langkah tersebut bisa dilakukan dengan cara seperti memasang panel surya atau daur ulang air limbah.
Mengutip data di situs Knight Frank, lebih dari 60% generasi Milenial memilih hunian berdasarkan faktor keberlanjutan dan aspek kesehatan. Hal tersebut meliputi ketersediaan ventilasi udara yang baik, pencahayaan alami, dan penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan untuk rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, sebanyak 35% konsumen tertarik untuk mencari rumah yang mengusung hemat energi. Dengan begitu, mereka dapat menghemat pengeluaran untuk biaya listrik dan air setiap bulan.
Riset dari laman E.ON mengungkapkan 77% Gen Z di Inggris berusia 16-27 tahun tertarik untuk memiliki atau menyewa rumah yang hemat energi. Sebanyak 83% Gen Z juga berminat untuk memiliki rumah yang dekat transportasi publik, sehingga memudahkan mereka bepergian tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.
Sebanyak 81% responden berusia 16-41 tahun (Gen Z dan Milenial) akan senang membayar lebih untuk sebuah rumah jika dilengkapi dengan panel surya atau pengisian daya untuk kendaraan listrik. Sebanyak 35% responden ingin memiliki hunian yang hemat energi karena dapat menurunkan tagihan listrik.
Tantangan Gen Z dan Milenial dalam Memiliki Hunian Hijau
Meski punya keinginan besar untuk memiliki hunian hijau, tapi ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh Gen Z dan Milenial saat ini. Dikutip dari Brigade, berikut sejumlah tantangannya:
1. Ekonomi yang Tidak Stabil
Kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat Gen Z dan Milenial sulit untuk memiliki hunian. Belum lagi harga rumah yang terus melonjak naik, terutama yang berlokasi di pusat kota, sehingga banyak Gen Z mulai berpikir dua kali untuk membeli rumah.
2. Kondisi Finansial
Tidak semua kondisi finansial di kalangan Gen Z dan Milenial cukup stabil. Beberapa orang bahkan tengah berjuang untuk meningkatkan penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Alasan finansial yang tidak stabil membuat banyak Gen Z dan Milenial akhirnya menahan diri untuk tidak membeli rumah. Cara lainnya adalah dengan menyewa rumah dengan harga rendah agar bisa memiliki tempat tinggal.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memiliki Hunian Hijau
Perlu diingat, hunian hijau tidak hanya sekadar menanam banyak pohon atau menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) di dalam kompleks. Lebih dari itu, para pengembang harus mengedepankan ramah lingkungan, keberlanjutan, dan hemat energi.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan para developer perlu mendesain rumah hijau yang ramah lingkungan. Misalnya, terdapat sirkulasi udara yang baik, lalu penggunaan cahaya alami saat siang hari agar lebih hemat energi.
"Dengan sirkulasi udara di rumah yang baik maka dapat meminimalisir penggunaan AC, lalu desain yang mengarah pada cahaya matahari dapat menghemat penggunaan lampu dan listrik," kata Syarifah dalam acara online Knight Frank Jakarta Property Highlights H1 2025, Kamis (20/8/2025)
Selain menyediakan RTH, Syarifah menyebut hunian hijau juga harus memilik ruang terbuka biru (RTB) yang berfungsi untuk menyerap air hujan. Air tersebut nantinya bisa disaring dan digunakan kembali untuk kebutuhan cluster.
Pengembang juga perlu menyediakan tempat pengolahan sampah di perumahan agar bisa didaur ulang. Hal tersebut sejalan dengan prinsip hunian hijau yang mendukung keberlanjutan.
Tak hanya itu, penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan juga penting agar mendukung konsep green housing. Jadi, tidak hanya sekadar desain rumah saja yang mengusung keberlanjutan, tapi juga mendukung eco-friendly.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/ilf)