Mau Bikin Rumah 'Hijau' yang Nyaman? Perhatikan Hal Ini Dulu

Mau Bikin Rumah 'Hijau' yang Nyaman? Perhatikan Hal Ini Dulu

ilham fikriansyah - detikProperti
Sabtu, 23 Agu 2025 07:00 WIB
Perubahan iklim dirasakan di seluruh negara. Upaya melawannya juga harus dilakukan mulai dari cara membangun rumah.
Ilustrasi rumah. Foto: Istimewa/Inhabitat
Jakarta -

Perumahan hijau atau green housing semakin populer saat ini. Banyak pengembang yang mulai mengusung konsep hunian hijau agar menarik minat masyarakat.

Perlu diingat, hunian hijau tidak hanya sekadar menanam banyak pohon atau menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) di dalam kompleks. Lebih dari itu, para developer harus mengedepankan keberlanjutan (sustainability), ramah lingkungan, dan hemat energi.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan para developer perlu mendesain rumah hijau yang ramah lingkungan. Misalnya, terdapat sirkulasi udara yang baik, lalu penggunaan cahaya alami saat siang hari agar lebih hemat energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan sirkulasi udara di rumah yang baik maka dapat meminimalisir penggunaan AC, lalu desain yang mengarah pada cahaya matahari dapat menghemat penggunaan lampu dan listrik," kata Syarifah dalam acara online Knight Frank Jakarta Property Highlights H1 2025, Kamis (20/8/2025).

Selain menyediakan RTH, Syarifah menyebut hunian hijau juga harus memilik ruang terbuka biru (RTB) yang berfungsi untuk menyerap air hujan. Air tersebut nantinya bisa disaring dan digunakan kembali untuk kebutuhan cluster.

ADVERTISEMENT

Pengembang juga harus memperhatikan lokasi hunian. Jika mendukung green housing maka sebaiknya terletak di dekat transportasi publik, seperti KRL, TransJakarta, LRT, atau MRT. Hal ini agar penghuni bisa memilih menggunakan transportasi umum daripada membawa kendaraan pribadi.

"Dan perlu dipastikan bahwa perumahan tersebut atau area-area residensial ini memiliki akses yang baik terhadap transportasi publik, sehingga mengurangi penggunaan vehicle dan juga mengurangi penggunaan bahan bakar," paparnya.

Sementara itu, General Manager General Agency Knight Frank Indonesia Frank Tumewa menyebut pengembang perlu menyediakan tempat pengolahan sampah agar bisa didaur ulang. Hal tersebut sejalan dengan prinsip hunian hijau yang mendukung keberlanjutan.

Tak hanya itu, Frank mengatakan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan juga penting agar mendukung konsep green housing. Jadi, tidak hanya sekadar desain rumah saja yang mengusung keberlanjutan, tapi juga mendukung eco-friendly.

"Penting untuk memperhatikan bahan-bahan bangunan yang ramah lingkungan pada green housing sehingga dapat menciptakan rumah yang ramah lingkungan dan nyaman ditinggali," imbuhnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(ilf/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads