Pemerintah Provinsi Anhui, China, melakukan kunjungan resmi ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Pertemuan itu menjadi langkah awal Pemerintah Anhui untuk menjajaki peluang investasi, khususnya di sektor infrastruktur dan perumahan di IKN.
Dalam kunjungan tersebut, Otorita IKN memaparkan potensi investasi di sembilan wilayah pengembangan IKN. Deputy Director-General, Department of Housing and Urban-Rural Development of Anhui Province, Liu Xiaohua, mengungkapkan kesiapan provinsinya untuk membuka jalur kerja sama yang lebih luas.
"Saat ini di Provinsi Anhui terdapat banyak pengusaha besar yang bergerak di bidang manufaktur dan sektor lainnya. Harapannya, melalui penjajakan investasi hari ini, kami dapat mempelajari lebih dalam potensi yang ada di IKN serta menghadirkan investor yang tepat dari Anhui untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN," ujar Liu dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menegaskan IKN membuka peluang investasi seluas-luasnya.
"Saat ini sudah ada sejumlah investor dari Tiongkok yang menanamkan modal di sektor perhotelan. Kami menyambut baik minat dari Provinsi Anhui, terutama pada investasi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, Provinsi Anhui merupakan salah satu provinsi di China yang unggul di sektor manufaktur dan semen. Selain itu, Provinsi Anhui juga berperan dalam pembangunan transportasi, termasuk keterlibatannya pada produksi sarana Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung.
Dikutip dari detikFinance, per Juni 2025, China sudah berinvestasi di Indonesia melalui berbagai sektor, salah satunya perumahan. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN kala itu, Agung Wicaksono, mengatakan ada investasi asing langsung senilai Rp 500 miliar dari PT Delonix Bravo Investment. Investasi tersebut telah dimulai pada pembangunan Delonix Nusantara Commercial Complex pada September 2024.
Kompleks itu berdiri di atas lahan seluas 24.200 meter persegi dan akan menghadirkan hotel ramah lingkungan, apartemen servis, ruang ritel, perkantoran, fasilitas olahraga, serta ruang terbuka hijau.
Selain itu, ada juga proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) perumahan oleh konsorsium IJM-CHEC. Laporan per Juni 2025, proyek tersebut masih dalam tahap evaluasi. Proyek itu mencakup pembangunan 20 menara rumah susun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan WP 1B dengan estimasi nilai Rp 13,4 triliun.
"Hingga 26 Mei 2025, Otorita IKN telah menerima 36 Letter of Interest (LoI) asal Tiongkok, 32 di antaranya untuk skema KPBU dan 4 untuk skema investasi langsung. Sektor-sektor yang diminati mencakup energi, perumahan, digital, pengelolaan sampah, infrastruktur transportasi, infrastruktur dasar, industri hijau, gaya hidup, hingga media dan penyiaran," kata Agung dalam keterangannya, dikutip Minggu (1/6/2025).
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/abr)