Pembangunan Jeddah Tower di Arab Saudi kembali dilanjutkan pada tahun ini. Jika sudah rampung, tower tersebut bakal menjadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia.
Dikutip dari Times Of India, proyek Jeddah Tower sempat berhenti selama bertahun-tahun. Semula proyek ini pertama kali diumumkan pada 2011, kemudian mulai dibangun pada 2013.
Kala itu pembangunan Jeddah Tower terbilang cepat. Fondasi gedung sedalam 105 meter ke bawah tanah berhasil ditanam pada 2014. Di tahun yang sama, konstruksi gedung juga sudah mulai terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada 2018, pembangunan Jeddah Tower mulai tersendat karena masalah politik dan keuangan di Arab Saudi. Salah satu penyebabnya muncul sebuah gerakan yang dikenal sebagai 'pembersihan' Arab Saudi.
Konglomerat Saudi terpuruk saat polisi negara melakukan penangkapan massal terhadap para pangeran, menteri, dan pebisnis. Alwaleed bin Talal (cucu raja pertama Arab Saudi Abdulaziz al-Saud) dan ketua Grup Binlandin Bakr Bin Laden termasuk yang ditangkap dalam operasi itu. Hilangnya kedua orang penting dalam pembangunan Jeddah Tower membuat proyek megah itu terhenti selama bertahun-tahun.
Akhirnya pada 2023, pihak pengembang mulai membuka tender baru sebagai tanda dimulainya kembali proyek Jeddah Tower. Pembangunan gedung pencakar langit ini resmi dilanjutkan pada Januari 2025.
Konstruksi Jeddah Tower terus dikebut. Bukan tanpa alasan, sebab pembangunan gedung ini sudah molor dari jadwal yang seharusnya. Di sisi lain, pemerintah Arab Saudi berharap gedung ini sudah rampung pada 2028 demi mewujudkan program Saudi Vision 2030.
Saat ini, proyek Jeddah Tower dilaporkan sudah mencapai lantai 64 dari 157 lantai yang akan dibangun. Para pekerja diharapkan mampu menyelesaikan satu lantai baru setiap empat hari. Sebuah proyek yang dibangun dengan cepat, tapi tidak mengesampingkan faktor keamanan dan perhitungan konstruksi bangunan.
Jika sudah rampung, Jeddah Tower akan memiliki ketinggian mencapai lebih dari 1.000 meter, menjadikannya gedung pencakar langit tertinggi di dunia sekaligus mengalahkan Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Tantangan yang Dihadapi dalam Proyek Jeddah Tower
Arsitek di balik desain Jeddah Tower adalah Adrian Smith, orang yang sama saat memimpin desain Burj Khalifa. Namun, kali ini ia bekerja sama dengan firma Adrian Smith + Gordon Gill Architecture. Selain mendesain gedung, Adrian juga memperhatikan dari segi efisiensi dan keberlanjutan (sustainability).
Membangun gedung hingga 1.000 meter tentu banyak tantangan. Adrian dan tim harus memastikan Jeddah Tower memiliki fondasi yang kuat dan mampu bertahan dari cuaca eksterem, seperti panas dan badai pasir.
Di dalam gedung yang memiliki 157 lantai itu terdapat ruang kantor, hunian eksklusif, hotel mewah bintang lima, hingga 59 lift super cepat. Jeddah Tower juga diproyeksikan memiliki dek observasi paling tinggi di dunia.
Jeddah Tower merupakan salah satu simbol utama dari Saudi Vision 2030, rencana pihak kerajaan Arab Saudi untuk mengalihkan perekonomian dari sektor minyak menjadi pusat bisnis, budaya, dan pariwisata. Jika benar rampung pada 2028, gedung ini menjadi bukti bahwa Arab Saudi sangat serius dalam membangun perkotaan yang mewah dan canggih.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu kasih jawaban. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(ilf/das)